JAKARTA, beritalima.com – Dalam rapat koordinasi DPP Partai Hanura dengan Ketua DPD Partai Hanura seluruh Indonesia tanggal 17 s d 21 Desember 2018, Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta mengatakan, saya tidak akan mentolerir bila ada Anggota Legislatif Partai Hanura yang korupsi.
“Saya tidak membela siapapun kader Partai Hanura yang terlibat korupsi, karena Korupsi sudah menjadi momok dan musuh bangsa ini. Jadi sekali lagi jangan ada kader Partai Hanura yang melalukan itu,” ucap OSO melalui pesan WA kepada wartawan, Rabu (8/1).
Partai wajib membela kadernya dalam menjalankan tugas kepartaian, tapi kalau soal korupsi no way, imbuh Oesman Sapta.
Dalam pasal 17 ayat 7 Anggaran Dasar Partai Hanura berbunyi: Memberantas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, secara total dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri dan bermartabat.
Terpisah, Djafar Badjeber selaku Ketua Bapilu DPP Partai Hanura sangat mengapresiasi amanat Ketum Hanura tersebut.
“Tidak ada nilai tertinggi selain Hati Nurani. Hati Nurani bersumber dari Illahia, ia sumber kebenaran, kejujuran, keadilan, moral dan etika,” ujarnya.
Sambung Djafar yang mantan Anggota MPR RI ini bahwa, Partai Hanura punya Nilai Dasar Perjuangan (NDP): Nilai Dasar Perjuangan Partai Hanura adalah Ketakwaan, Kemandirian, Kebersamaan, Kerakyatan dan Kesederhanaan.
Ketakwaan berarti dalam gerak langkah senantiasa berdasarkan nilai etika dan moralitas atas dasar keTuhanan Yang Maha Esa.
Kemandirian berarti pribadi yang bermartabat, Kebersamaan berarti menjalin keharmonisan dari beragam etnis, suku, agama, bahasa dan adat istiadat. Sedangkan Kesederhanaan berarti selalu mengedepankan sikap dan prilaku yang bersahaja.
Adapun ciri Partai Hanura bersifat nasionalis religius berwawasan nusantara, terbuka bagi seluruh warga negara Republik Indonesia tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial dan gender. Wajar Ketua Umum selalu mengingat seluruh kadernya seperti itu. Dari ruh dan garis perjuangan Partai Hanura sangat komit membangun bangsa ini kearah yang dicita-citakan bersama.
“Kita menghendaki bangsa dan negara Indonesia maju, besar serta sukses dalam segala hal. Paling tidak kita sudah dapat mensejajarkan diri dengan negara di Asia lainnya,” imbuhnya.
Olehnya, Partai Hanura memulai dari diri sendiri. Perbaiki akhlak, moral dan komitmennya kepada rakyat.
Partai Hanura dengan tegas anti korupsi, hal itu ditandai dengan pemecatan dan dikeluarkan dengan tidak hormat kepada kader atau Anggota Legislatif yang nyata-nyata terlibat tindak pidana korupsi.
Ingat, kata Inayat Khan..”Hati-hati dalam berjanji, karena ia sebagai ukuran sampai dimana tingkat keluhuran budimu,” demikian Djafar Badjeber mengakhiri wawancaranya. (Red).