Djoss Jiarah ke Makam Leluhur Nairasaon

  • Whatsapp

SIBISA – Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saipul Hidaya dan Sihar Sitorus melaksanakan jiarah di makam leluhur Nairasaon, di Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten, Toba Samosir (Tobasa).

Jiarah ke makam leluhur dari marga Manurung, Sitorus, Manurung, Sirait dan Butarbutar tersebut diapresiasi Djarot sebagai salah satu nilai budaya batak yang tidak ternilai harganya.

Kedatangan pasangan yang akrab disapa Djoss tersebut di desa Sibisa disambut dengan hikmah oleh sejumlah warga.

Pasangan yang maju dengan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan pembangunan (PPP) tersebut dinilai masyarakat sebagai pasangan yang paling menghargai peradapan budaya batak.Karena kedua pasangan tersebut melakukan jiarah dimakam leluhur sebagai simbol penghargaan terjadap perjuangan pendahulu dalam membangunan tatanan budaya yang saat ini terus berkelanjutan.

“Pasangan Djoss menunjukkan bahwa mereka tidak lupa pada asal muasa leluhur. Mereka datang dan menunjukkan penghargaan budaya yang merupakan warisan dari leluhur,” terang salah satu warga bermarga Sirait, Sabtu (10/2) di Sibisa.

Mewakili keturunan Raja Nairasaon JMP Sitorus mengatakan bahwa Nairasaon merupakan leluhur dari marga Sitorus, Sirait, Manurung dan Butarbutar. Saat ini keturunan dari Nairasaon sudah menyebar di berbagai penjuru dunia. Selain itu sampai saat ini keturunan dari Nairasaon tetap menghormati leluhur dan falsafah yang diwariskannya.

Sementara Djarot mengaku sangat kagum dengan budaya Batak yang sangat menghargai peradapan. Bahkan masyarakat Batak memiliki garis silsilah dan garis keturunan sehingga dapat menelusuri leluhurnya. Hal ini menurut mantan Gubernur DKI tersebut merupakan warisan yang harus dilestarikan. Karena tidak semua suku memiliki budaya yang demikian.

Sihar Sitorus dalam paparannya mengatakan bahwa dia melaksanakan jiarah ke Sibisa karena dorongan dari panggilan jiwa sebagai putra Batak. Sihar menjelaskan bahwa sebelumnya dia telah melaksanakan jiarah kemakan orang tuanya di kampung halamannya.

Selanjutnya dia melaksanakan jiarah ke makam leluhur sebagai penghormatan. Serta memohon doa restu dari keturunan Nairasaon yang ada di seluruh Indonesia.

Secara khusus, Sihar menjelaskan bahwa budaya yang dimiliki Batak adalah anugrah dari Tuhan sang pencipta. Sehingga segala ucapan syukur dipanjatkan pada Tuhan sebagai ucapan terimakasih atas budaya dan kearifan lokal yang ada saat ini.

“Semua merupakan berkat Tuhan yang harus kita syukuri. Sebagai keturunan dari Nairasaon saya sudah datang ke tempat leluhur dan berdoa bersama kepada Tuhan sang pencipta kita agar segala cita cita dan keinginan kita dikabulkan Tuhan. Saya meminta doa restu dari seluruh kerabat dan saudara agar sama sama berjuang dalam memajukan Sumut,” katanya.(*)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *