TULUNGAGUNG, beritalima.com- Dalam rangka mengatasi kerawanan pangan di daerah yang terdampak, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Tulungagung, mengadakan Pembagian Intervensi Desa Rawan Pangan Tahun 2025 di beberapa Kecamatan.
Kegiatan pembagian intervensi desa rawan pangan dihadiri, Camat, Kepala Desa, Babinkamtibmas, Babinsa, serta penerima bantuan manfaat.
Pembagian intervensi desa rawan pangan difokuskan untuk empat kecamatan yakni, Kecamatan Pagerwojo, (Desa Kedungcangkring), Kecamatan Gondang (Desa Sidem dan Wonokromo), Kecamatan Bandung (Desa Soko), Kecamatan Kalidawir (Desa Rejosari).
Hal itu disampaikan oleh, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Tulungagung, Agus Suswantoro, S.Sos., M.Si, disela-sela jam sibuk kerjanya. Senin, (28/04/2025).
Dikatakannya, dalam analisis terbaru yang dilakukan DKP, terdata delapan desa di wilayah Kabupaten Tulungagung telah teridentifikasi sebagai desa rawan pangan berdasarkan Peta Desa Rawan Pangan (FSVA) tahun 2024.
Dari delapan desa tersebut, saat ini program intervensi pangan difokuskan pada lima desa. Hal ini sebagai langkah strategis dalam mendistribusikan bantuan pangan yang bertujuan untuk mengurangi kerawanan pangan.
“Kita semua menyadari bahwa dihadapkan pada tantangan global seperti perubahan iklim dan fenomena El Nino, yang berdampak pada stabilitas produksi pangan,” ujarnya.
Melalui program intervensi ini, lanjutnya, sebanyak 60 orang penerima manfaat di setiap desa akan mendapatkan bantuan berupa satu tas berisi 10 kg beras, 2 kg gula pasir, 2 liter minyak goreng, dan 1 botol kecap manis.
Agus berharap, bantuan ini tidak hanya sekadar meringankan beban masyarakat, tetapi juga mampu menyentuh aspek pemberdayaan ekonomi.
“Kami menargetkan untuk memperkuat ketahanan pangan di desa-desa ini melalui program yang menyeluruh dan berkelanjutan,” harapnya.
Dia mengajak, semua pihak dapat bersama-sama mendukung program-program yang telah diintegrasikan oleh lintas sektor dan instansi.
“Dukungan dari semua elemen masyarakat sangat penting untuk memastikan keberhasilan inisiatif ini dalam mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik,” ajaknya.
Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam distribusi bantuan ini, dan menegaskan komitmennya untuk terus berjuang demi peningkatan anggaran agar program yang lebih inklusif dapat dijalankan di masa depan.
“Mudah-mudahan, langkah-langkah yang diambil saat ini dapat membawa hasil yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Dst).







