Caption: Wakil Rektor IV Unesa, Dwi Cahyo Kartiko menyerahkan beasiswa kepada mahasiswa asal Sumatera yang terdampak banjir, dalam acara doa bersama dan penggalangan dana untuk korban banjir, di Auditorium Rektorat, Kampus II Lidah Wetan.
SURABAYA, Beritalima.com-
Selain memberikan beasiswa berupa keringanan UKT hingga lulus bagi mahasiswa asal Sumatera yang terdampak banjir, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) juga menyelenggarakan doa bersama dan menggalang dana untuk korban bencana banjir di Auditorium Rektorat, Kampus II Lidah Wetan, Senin, 8 Desember 2025.
Penggalangan dana dilakukan melalui skema donasi dan lelang produk dan barang berharga civitas dan pimpinan Unesa seperti jersey bertanda tangan Shin Tae-yong, raket Leani Ratri Oktila peraih medali emas Paralympic Tokyo 2020 dan Paris 2024 hingga jersey Marselino Ferdinan dan Rachmat Irianto.
Wakil Rektor IV Unesa, Dwi Cahyo Kartiko menuturkan bahwa bencana banjir yang terjadi di Sumatera dan sekitarnya harus menjadi perhatian seluruh masyarakat tanah air. Salah satu bentuk kepedulian yang dilakukan Unesa yaitu dengan memberikan keringanan UKT dan living cost bagi mahasiswa korban bencana tersebut.
“Kepedulian itu tidak berhenti di sana, sebab para korban masih membutuhkan bantuan kita semua. Untuk itu, hari ini kami berdoa bersama, menggalang dana dan melakukan pelelangan barang dan produk Unesa yang hasilnya nanti untuk diserahkan kepada para korban bencana di Sumatera,” ujarnya.
Acara doa bersama dan penggalangan dana yang melibatkan seluruh civitas dan jajaran pimpinan kampus ‘Rumah Para Juara’ itu menghasilkan sekitar Rp148 juta. Angka itu berasal dari donasi civitas dan hasil lelang barang dan produk Unesa.
Guru besar Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) itu berharap, aksi kepedulian dan donasi yang dilakukan Unesa ini dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana.
“Dengan solidaritas nasional, dan dengan bersama-sama, kita bisa melewati bencana ini dan bangkit darinya,” ucapnya.
Direktur Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis (PPIS), Mutimmatul Faidah menambahkan bahwa Unesa sudah melakukan pemetaan. Ada sekitar 458 mahasiswa asal Sumatera, sekitar 63 di antaranya yang berasal dari daerah yang terdampak langsung bencana banjir.
Kepada mereka Unesa juga memberikan program pendampingan psikologis secara berkelompok agar mereka memiliki kekuatan secara mental dalam melewati situasi ini, termasuk juga kekuatan secara spiritual.
“Kami berikan penguatan psikologis, psikososial, konseling dan penguatan spiritual sesuai dengan kebutuhan mereka,” ucap guru besar ilmu keislaman bidang tata rias Unesa itu.
Selain itu, Unesa melalui SMCC-PPIS akan berangkat langsung ke daerah terdampak bencana dan sudan berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat dan jajaran kementerian terkait.
Tujuannya untuk membawa bantuan pokok yang sudah dikumpulkan sekaligus memberikan trauma healing, membuka layanan kesehatan, dan pemulihan kondisi fisik bagi korban di posko pengungsian. Tim SMCC akan berangkat pada 10 Desember 2025.(Yul)








