Jakarta – Musyawarah Nasional Laskar Ganjar – Puan sekaligus do’a kebangsaan para raja-raja se-Nusantara dalam rangka memperingati Haul Bung Karno akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2022 di Istana Gebang Kota Blitar, Jawa Timur.
Dalam rapat panitia hari ini, dipimpin Ketua Umum Laskar Ganjar – Puan, Nawang Andi Kusuma melakukan evaluasi kesiapan panitia naisonal maupun daerah.
Ketua Umum juga meminta kepada para pengurus DPP, DPD dan DPC untuk dapat hadir dalam perhelatan tersebut, sekaligus melakukan ziarah di makam proklamator dan Bapak Bangsa, Bung Karno.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar – Puan, H. Mochtar Mohamad mengungkapkan, hasil survey terbaru dari SMRC yang dirilis tanggal 9 Juni 2022. Dalam simulasi calon Presiden dari hasil survey tersebut, ditemukan bahwa, Ganjar Pranowo sebesar 30, 3 % dan Prabowo Subianto 27,3% dan Anies Baswesdan 22,6 % dan yang menjawab tidak tahu 19,9%.
Kemudian ada pula hasil survey dari lembaga Poltracking Indonesia yang merilis di hari yang sama tanggal 9 Juni 2022 menyebutkan bahwa, elektabilitas simulasi calon Presiden Ganjar Pranowo sebesar 30,6 %, Prabowo Subianto 26, 8% dan Anies Baswedan 19,8%.
“Dari potret kedua lembaga ini sangat jelas, Ganjar Pranowo bakal calon presiden yang akan dipilih oleh rakyat,” ujarnya melalui keterangannya, Jum’at (10/6).
H. Mochtar Mohamad juga menyampaikan bahwa, untuk mencapai Hattrick Pilpres dan Pileg PDI Perjuangan, sangat tepat apabila memasangan kader ideologi Bung Karno, Mas Ganjar Pranowo dan Kader Biologis dan Ideologis Bung Karno, Mbak Puan Maharani yang merupakan 2 kader terbaik PDI Perjuangan yang akan menambah soliditas Partai PDI Perjuangan menuju pemilu legislatif dan pilpres 14 Februari 2024. “Sehingga semoga pada saat Rakernas PDI Perjuangan tanggal 21-23 Juni 2022 akan semakin terlihat arahnya,” imbuhnya
Dalam kesempatan yang terpisah, Sekjen MAKN Dewan Kerajaan Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) menyampaikan bahwa, para raja-raja nusantara akan menggelar do’a para raja senusantara dalam bentuk do’a kebngsaan di Blitar, Jawa Timur, do’a kebangsaan para raja-raja untuk keselamtan NKRI dan mendo’akan agar kelak bangsa ini akan mendapat anugerah dari TUHAN sosok pemimpin yang amanah, serta komitmen terhadapa Ketuhanan, Persatuan, Kesatuan, Kesejahteraan, Kemakmuran yang merata dan tegaknya nilai-nilai budaya yang luhur di topang dengan nuansa keadilan yang memayungi penerapan kebijakan dalam NKRI tercinta ini, para raja-raja berdo’a untuk menyambut kelak akan hadirnya pemimpin baru Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia di 2024.
“Kehadiran para raja-raja dalam do’a kebangsaan adalah sebuah komitment kesejarahan yg terus berlanjut, sebagaimana diketahu bahwa, di masa pra kemerdekaan, para raja-raja mempercayakan kepada Bung Karno untuk memimpin bangsa ini dan sudah saatnya pula para raja-raja ikut berkontribusi dalam kepemimpinan kedepan dan menyarankan di bentuknya Kementrian adat kerajaan nusantara sehingga Trisakti Bung Karno yang berkepribadian dalam kebudayaan bisa benar-benar terwujud di Bumi Nusantara,” paparnya.
Selain raja-raja se-Nusantara yang bersiap untuk hadir dalam do’a kebangsaan, di dalam acara Munas Laskar Ganjar – Puan di Kota Blitar, rencananya akan datang dan di hadiri oleh Kepala Suku-Suku besar dari Papua, seperti kepala suku besar Arfak, Bapak Dominggus Mandacan, mantan Gubernur Papua Barat. (Red).