Depok, beritalima.com| – Pada peringatan Hari Dokter Nasional 2025, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) mengangkat sisi lain dari profesi dokter, yang juga turut mendidik dan mencerdaskan bangsa. Karena, seorang dokter, tak hanya berperan sebagai klinisi memberi pelayanan kepada pasien, ia juga memegang peran penting sebagai pendidik dan peneliti yang berkontribusi bagi kemajuan dunia kesehatan.
Sebagai rumah sakit pendidikan, RSUI yang berada di Depok, Jawa Barat, berperan menyiapkan generasi dokter masa depan. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan mentoring, para dokter tidak hanya membagikan ilmu klinis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, empati, serta etika profesi kepada mahasiswa kedokteran dan tenaga kesehatan lainnya.
Selain itu, dokter RSUI aktif melakukan penelitian guna mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan mutu layanan kesehatan. Pendekatan berbasis bukti ilmiah (evidence-based medicine) diterapkan dalam setiap pengambilan keputusan medis, sehingga pasien memperoleh pelayanan yang aman, berkualitas, dan berorientasi pada keselamatan.
Direktur Utama RSUI, dr. Kusuma Januarto, Sp.OG, Subsp. Obginsos, (dr.Ari) menyampaikan apresiasinya kepada seluruh dokter RSUI atas dedikasi dan profesionalismenya dalam menjalankan berbagai peran.
“Di era yang penuh tantangan seperti sekarang, mulai dari perkembangan teknologi hingga dinamika sistem kesehatan, dokter diharapkan tidak hanya memberikan layanan kuratif, tetapi juga menjadi pembelajar dan inovator yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Melalui pendidikan, penelitian, dan pelayanan yang terintegrasi, kami ingin turut menyiapkan generasi dokter yang membawa kemajuan bagi kesehatan Indonesia,” ujarnya.
Dokter RSUI senantiasa mengembangkan keilmuannya melalui berbagai kegiatan seperti penelitian, simposium, seminar, hingga melanjutkan pendidikan di dalam maupun luar negeri. Upaya ini dilakukan untuk menghadapi dinamika perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan digitalisasi di level internasional.
Seeangkan dr. Tommy Dharmawan, Sp.BTK, PhD, Direktur Operasional RSUI menuturkan, “di RSUI, kami memahami bahwa banyak dokter memiliki peran ganda tidak hanya memberikan pelayanan klinis, tetapi juga berperan sebagai pendidik dan peneliti. Karena itu, kebijakan kami berfokus pada pengaturan beban kerja dan waktu yang proporsional agar ketiga peran tersebut dapat berjalan seimbang.”
Sehingga, lanjut Tommy,” jadwal kerja dokter disusun dengan mempertimbangkan tanggung jawab akademik dan penelitian yang dijalankan, sehingga tidak mengganggu fokus utama dalam memberikan pelayanan kepada pasien,” ungkapnya.
Jurnalis: rendy/abri








