Dongkrak Perekonomian, Bupati Sampang Resmikan JLS dan Sematkan Nama Pahlawan Nasional

  • Whatsapp

SAMPANG, BeritaLima.com – Setelah melalui proses yang begitu panjang, akhirnya jalan yang melintasi dua Kecamatan Torjun dan Kota, serta beberapa Desa dan Kelurahan di dua Kecamatan tersebut akhirnya diresmikan.

Turut serta hadir dalam acara yang digelar di sisi Utara Jalan Lingkar Selatan (JLS) tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Sampang, Sekda, Muspida, OPD, Camat, pihak kontraktor dan konsultan, Tokoh Ulama, Tokoh Masyarakat, serta tamu undangan, Selasa (31/1/2023).

Dalam laporannya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) R.P Mohammad Zis mengatakan, JLS menghubungkan dua sisi perkotaan, antara sisi barat dan sisi selatan dengan panjang mencapai 6373M serta melalui empat Desa dan tiga Kelurahan dengan anggaran 199,75M.

“Tujuan dari pembangunan JLS ini adalah sebagai prasarana pengembangan untuk menyebar pusat konsentrasi ekonomi serta akselerasi dalam program pembangunan Kabupaten Sampang ke depan, selain itu, JLS akan menjadi jaringan baru bagi kendaraan lintas kota dan kendaraan berat serta mengurangi volume dan beban kendaraan yang melintas area perkotaan,” katanya.

“Dan nantinya jika di area perkotaan terjadi bencana banjir, JLS akan menjadi solusi bagi kendaraan antar Kabupaten yang melintas, sehingga dapat dipastikan tidak akan terjadi kemacetan ,” timpalnya.

Sedangkan untuk kontruksi jalan mengikuti susunan pekerjaan lentur jalan bebas hambatan atau jalan tol, “Kekerasan jalan JLS menggunakan kekerasan jalan lentur flexible pavement dengan susunan struktur mulai dari tanah dasar ada empat lapisan yang totol empat lapisan ini mencapai ketinggian 140 cm,” tandasnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menyampaikan, jika JLS sebenarnya sudah di inisiasi sejak 2006 silam, artinya 15 tahun lebih baru terealisasi.

“Sejak awal kepemimpinan, kami melihat manfaat dari pembangunan JLS, sehingga kami jadikan prioritas karena dapat mendongkrak perekonomian Masyarakat di Sampang,” katanya.

“Maka kami mencoba menyelesaikan tahap pembebasan lahan yang sebelumnya tersendat pada 2019 lalu,” imbuhnya.

Di sisi lain, dengan pembangunan JLS tersebut, pihaknya menginginkan ada pengembangan wilayah kota, sebab dataran wilayah kota sama dengan ketinggian laut. Sehingga ketika intensitas hujan tinggi di tengah kondisi air laut pasang sangat berpotensi terjadi bencana banjir.

“Ini sebuah alternatif, melalui upaya pengembangan kota,” pungkasnya. (FA)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait