Caption:
Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono saat Rapat Kerja Gubernur Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama (FKD-MPU) Ke XXIII di Kantor Gubernur
SURABAYA, beritalima.com|
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mendorong pertumbuhan ekonomi daerah berdampak nasional dengan memperkuat kerjasama daerah melalui semangat Inisiatif, Kolaborasi dan Inovatif (IKI).
“Insiatif, Kolaborasi dan Inovasi (IKI) ini sejatinya jargon yang dibuat Ibu Gubernur Khofifah untuk menjawab dan menghadapi tantangan dan kendala ke depan yang mungkin semakin berat , maka IKI adalah Jawabannya,” ucap Sekda Adhy dalam Rapat Kerja Gubernur Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama (FKD-MPU) Ke XXIII di Kantor Gubernur lt. 8, Jl. Pahlawan 110 Surabaya, Kamis (16/3/2023).
Oleh karena itu, Rapat Kerja FKD-MPU ini sendiri diadakan bertujuan untuk memberikan dampak signifikan bagi hubungan kerjasama yang efektif dan optimal antar daerah MPU sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi daerah masing-masing.
“Jadi apapun yang dilakukan oleh kerja-kerja kita dengan kerjasama Mitra Praja ini juga berharap ukurannya dibelakang adalah dampak, yang berdampak baik secara ekonomi, sosial maupun yang bermanfaat pada hal lain,” tandasnya.
Jawa Timur sendiri, terus berupaya mengoptimalkan kerjasama daerah yang tergabung dalam MPU. Salah satunya mengoptimalkan kerjasama melalui misi dagang dan investasi, dimana kegiatan ini bertujuan mempertemukan pelaku usaha Jatim dengan pembeli dari provinsi lain dengan skema Government To Business (G TO B) dan Business To Business (B TO B).
Lebih lanjut disampaikan Adhy, data yang dilansir dari BPS Jawa Timur, pada TW IV tahun 2022 ; Net Ekspor perdagangan luar negeri defisit sebesar Rp. 133,3 T, sedangkan Net Ekspor perdagangan antar daerah menunjukkan surplus sebesar Rp. 323,47 T, sehingga secara total neraca perdagangan barang dan jasa Jatim mengalami surplus Rp. 190,17 Triliun. Pertumbuhan ini tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama perdagangan antar wilayah dengan Jatim.
“itulah pada akhirnya Jawa Timur membawa neraca positif dalam perdagangan antar daerah, ini artinya bahwa kerjasama antar daerah provinsi menjadi penyumbang terbesar dalam neraca perdagangan di Jawa Timur,” katanya
“Upaya optimalisasi kerjasama antar daerah ini dibuktikan dengan capaian pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 5,34% (C-ON-C) ditahun 2022. Dan perdagangan antar wilayah memberikan kontribusi yang cukup signifikan,” imbuhnya.
Menurut Adhy, capaian ini merupakan implikasi semangat IKI yang terus digencarkan dalam penguatan kerjasama antar provinsi MPU dan daerah, terlebih dengan adanya ancaman krisis global yang diprediksi menekan ekonomi negara -berkembang. Sehingga perlu diantisipasi dengan sinergitas dan kolaborasi yang solid antar daerah, guna memberikan dampak signifikan dalam rangka mendukung akselerasi penyelesaian permasalahan sosial ekonomi berdampak nasional.
Disisi lain, berdasar pada evaluasi pelaksanaan FKD-MPU, Adhy mengatakan ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam proses Program Kerjasama (PKS) yang telah dilaksanakan, diantaranya, mekanisme evaluasi pelaksanaan PKS masih belum dilakukan secara terpadu dan periodik, sehingga tolak ukur keberhasilan belum bisa diketahui selama 5 tahun kebelakang,
selain itu, belum dipersiapkannya peta jalan penguatan peran FKD-MPU selama 5 tahun kedepan, agar bisa dipastikan pelaksanaan PKS benar-benar bisa berjalan efektif dan optimal yang nantinya mampu memberikan manfaat yang nyata bagi daerahnya.
Selanjutnya, terkait ketersediaan anggaran yang belum didukung penuh oleh perangkat daerah sehingga menjadi penghalang terwujudnya hasil PKS yang maksimal.
“Ini semua harus dipikirkan bersama -sama oleh anggota FKD-MPU, dan IKI menjadi sebuah solusi yang harus kita terapkan dalam menjawab persoalan-persoalan tersebut, sehingga kedepannya hasil yang didapat dalam forum kerjasama ini memberikan dampak yang nyata dan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah masing-masing,” paparnya.
Diakhir, Adhy berharap segala rekomendasi dari hasil rapat FKD-MPU agar lebih kongkrit dan mudah, sehingga sinergitas membangun kerjasama dalam meningkatkan perekonomian daerah juga segera bisa diwujudkan bersama.
“Oleh karena itu kami berharap rekomendasi nanti terkait dengan kerjasama lebih kongkrit dan lebih mudah dan penganggarannya lebih simpel. dalam upaya menciptakan sinergitas dalam membangun jejaring konektivitas untuk meningkatkan perekonomian melalui kerjasama antar daerah yang berdampak pada anggota FKD-MPU ,” tutupnya
Pada kesempatan yang sama. Ketua panitia kegiatan Benny Sampirwanto dalam laporannya mengatakan bahwa kata kunci dari pertemuan FKD-MPU ini adalah koordinasi dan sinergitas diantara anggota FKD-MPU.
“Acara ini kata kuncinya adalah koordinasi dan sinergi diantara wilayah mitra praja utama yang kedua kata kunci tadi, menjadi salah satu kunci didalam membangun daerah kita,” tukasnya.
Untuk diketahui, kegiatan FKD-MPU di Jatim kali ini diikuti oleh 100 orang dari 10 Provinsi anggota FKD-MPU, diantaranya, Provinsi Jawa Timur, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi DIY, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Provinsi NTT, Provinsi NTB, Provinsi Bali dan Provinsi Lampung.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Provinsi anggota FKD-MPU , Ketua Dewan Pengawas FKD-MPU, DIirektur Eksekutif FKD-MPU dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Aanggota FKD-MPU.(Yul)