SURABAYA, beritalima.com|
Buku karya Dr Gancar Candra Premananto SE M Si bersama beberapa profesor dari perguruan tinggi mancanegara telah diterbitkan oleh ABEST21 International pada Oktober 2022 lalu. Buku yang memiliki kode ISBN itu memiliki judul Online Workshop for “Assuring the Quality of Online Lectures in the spread of COVID-19 pandemic”.
Buku tersebut memuat kumpulan pengalaman berbagai kampus anggota ABEST21 dalam menghadapi pandemi COVID-19. 5 kampus dari Indonesia, 5 kampus Malaysia, 3 kampus Thailand, 2 kampus Jepang, serta 1 kampus dari Singapura dan Australia. Pengamalan tersebut didapat dari sepuluh aktivitas rangkaian workshop online pada 26 November 2020 hingga 19 Agustus 2021.
Tim editor dari buku itu terdiri dari Associate Professor (AP) Dr Gancar Candra Premananto (Universitas Airlangga) sebagai Ketua, AP Dr Yudi Fernando (Universiti Malaysia Pahang), AP Danaipong Chetchotsak PhD (Khon Kaen University, Thailand) serta Senior Lecture Dr Jayne Bye (Western Sydney University, Australia). Anggota tim di atas juga sebagai pembicara dalam beberapa workshop yang diadakan.
Dr Gancar menerangkan bahwa workshop tersebut diadakan untuk memahami dan saling belajar dari pengalaman anggota lain. Pandemi COVID-19 pada 2020, memunculkan permasalahan mengenai bagaimana kampus mengelola mahasiswanya pada masa pandemi sekaligus tetap menjaga adanya penjaminan mutu dalam penyelenggaraannya.
“Untuk itu ditunjuk beberapa pembicara dari kampus anggota ABEST21 dari berbagai negara, untuk mempresentasikan pengalamannya. Aktivitas serial online workshop berjalan selama kurang lebih setahun sejak 26 November 2020 dan selesai hingga mendapat ISBN Oktober 2022,” ucapnya.
Diskusi daring pengerjaan buku oleh tim Dr Gancar tersebut beberapa kali juga diikuti oleh Presiden ABEST21 Internasional Professor Fumio Itoh. Bahasa bukanlah penghalang dalam komunikasi mereka.
“Mengingat bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris,” katanya.
Buku tersebut hanya dapat diakses oleh anggota ABEST21 dengan menggunakan QR Code dan tidak diperjualbelikan. Dr Gancar berharap buku itu dapat digunakan oleh para anggota untuk melakukan benchmark atas berbagai praktik baik dari berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
“Buku yang dipublikasikan oleh ABEST21 tentunya menjadi bacaan wajib bagi para anggota ABEST21 di berbagai negara,” terangnya.
Buku itu merupakan bentuk dari kerja sama internasional serta bentuk implementasi SDG poin 4 (peningkatan kualitas pendidikan) dan poin 17 (kemitraan untuk sebuah tujuan). Buku tersebut juga menunjukkan peran penting UNAIR dalam manajemen dan penjaminan mutu di dunia pendidikan manajemen bisnis.
Dr Gancar mengatakan bahwa beberapa dosen FEB UNAIR merupakan Peer Review Team (PRT) lembaga akreditasi Internasional ABEST21 Internasional, seperti Dr Nisful Laila, Sri Gunawan, DBA termasuk Dr Gancar sendiri. Bahkan Dr Gancar dan Sri Gunawan beberapa kali ditunjuk sebagai PRT Leader dan pembicara workshop dan seminar ABEST21.
“Hal tersebut menunjukkan kepercayaan yang besar kepada Universitas Airlangga,” tutupnya.(Yul)