Caption:
Prof Dr Ir Annis Catur Adi MSi, dosen dan akademisi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair)
SURABAYA, beritalima.com|
Terinspirasi oleh khasiat bawang putih, Prof Dr Ir Annis Catur Adi MSi, dosen dan akademisi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), melakukan penelitian bawah putih tunggal terfermentasi. Lalu, ia memformulasikannya dengan dark chocolate yang bernama Garchoc.
Prof Annis menuturkan bahwa ide penelitiannya berasal dari fenomena pandemi Covid-19. Pandemi yang terjadi, membuat orang-orang harus meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya terhadap virus. Salah satunya dengan meminum suplemen atau jamu.
Selain suplemen atau jamu, meningkatkan kekebalan tubuh juga dapat dengan mengonsumsi pangan fungsional.
“Pangan fungsional adalah pangan yang memiliki kandungan gizi unggul dan manfaat lain bagi kesehatan. Salah satu pangan fungsional yang paling unggul adalah bawang putih segar atau bawang putih (kating/tunggal) fermentasi biasa yang bernama black garlic,” tuturnya.
Prof Annis mengatakan, penelitiannya merupakan lanjutan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan PKM di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. Yang mana, target sasarannya adalah lansia. Pasca-pandemi Covid-19, lansia menjadi salah satu yang berisiko tinggi terdampak virus-virus berbahaya.
“Kami ingin para lansia selain dapat mengonsumsi, mereka juga dapat memproduksi sendiri black garlic atau dalam bentuk olahan Garchoc ini. Jadi, kami mengadakan edukasi dan pelatihan serta pendampingan kepada para lansia,” papar Prof Annis.
Pengembangan Penelitian Black Garlic
Rasa dan aroma asli bawang putih segar yang khas dan tajam, membuat masyarakat cenderung kurang menyukai, bahkan tidak mengonsumsi bawang putih, sebagai makanan berkhasiat. Padahal, bawang putih mengandung senyawa fitokimia yang baik untuk kesehatan.
“Black garlic ini memiliki rasa lebih manis, kenyal, dan aromanya sudah tidak khas seperti bawang. Dibandingkan dengan bawang putih segar, black garlic lebih berkhasiat untuk kesehatan,” katanya.
Kendati begitu, sebagian masyarakat tetap tidak suka mengonsumsi black garlic. Sehingga Prof Annis mengombinasikan black garlic dengan dark chocolate yang lebih banyak peminat masyarakat.
“Jadi, dark chocolate hasil kombinasi dengan black garlic ini bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh dan bisa menyegarkan karena mengandung theobromina,” terangnya.
Untuk bentuk produk makanannya, Prof Annis mengemasnya dalam bentuk setengah lingkaran kecil. Konsumen dapat memakannya dengan sekali kunyah. Sehingga memudahkan dan lebih nyaman untuk dikonsumsi.
Keberlanjutan Penelitian
Dalam rangka mendukung keberlanjutan penelitiannya, Prof Annis telah mendaftarkan penelitian Garchoc ke Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) Unair sejak 23 Januari 2022. Kendati sertifikasinya masih dalam proses terbit, ia berharap penelitiannya dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama di perdesaan.
“Semoga teknologi penelitian yang saya kembangkan dapat meningkatkan nilai ekonomi bagi bahan pangan yang mudah ditemukan di desa. Serta, memberikan sumbangsih turut menyehatkan masyarakat melalui makanan yang sehat,” tukas Prof Annis. (Yul)