Dosen FKp Kembali Masuki Jajaran Top 2 Persen Peneliti Dunia

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com-
Civitas academica Universitas Airlangga (Unair) tiada henti menghasilkan prestasi membanggakan. Pasalnya, lima dosen dari berbagai fakultas berhasil meraih penghargaan sebagai Top 2 Persen Peneliti Dunia menurut Stanford University dan Elsevier.

Salah satunya ialah dosen Fakultas Keperawatan (FKp) Unair, Ferry Efendi SKep Ns MSc PhD. Penghargaan ini bukan kali pertama bagi Ferry. Sebelumnya, ia juga pernah meraih penghargaan yang sama.

Di bidang keperawatan, sebagian besar kajian Ferry berfokus pada kelompok perawat migran. Hal tersebut dilatarbelakangi dengan adanya perawat Indonesia yang bekerja ke berbagai negara.

Seperti Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Australia, dan banyak lagi. Meski demikian, kerap timbul berbagai hambatan bagi para perawat yang bekerja di negara lain.

“Jadi sering kali saat di luar negeri, para perawat ini menjadi kelompok minoritas, yang rentan. Karena belum tentu saat di luar negeri, level profesional mereka akan sama saat di Indonesia,” jelas Ferry.

Perawat Migran

Setiap tahunnya, berbagai institusi telah banyak meluluskan perawat. Jawa Timur (Jatim) memiliki jumlah perawat terbanyak daripada dengan wilayah lainnya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022 Jatim memiliki 71.849 perawat.

Melalui angka yang cukup besar tersebut, para lulusan memiliki potensi besar untuk menjadi perawat di luar negeri. Namun, untuk dapat menjadi seorang perawat di negara lain, ada hal-hal yang harus menjadi perhatian. Harus ada penyesuaian antara perawat migran dengan negara penempatannya.

“Karena tiap-tiap negara memiliki sistem kesehatan yang berbeda-beda. Mereka memiliki banyak kesulitan baik dari sisi bahasa, budaya, kesetaraan, keterbatasan akses untuk pelayanan kesehatan, dan lain sebagainya,” terang Ferry.

Melalui kondisi tersebut, Ferry melalui berbagai penelitiannya berusaha menekan kerentanan dari para kelompok perawat migran.

“Saya fokus bagaimana supaya suara, pendapat, dan kondisi kerja mereka itu diperhatikan. Tidak hanya bagi negara penerima, tetapi juga negara pengirim,” ujarnya.

Peran sebagai Civitas Unair
Sebagai civitas academica, dampak terhadap masyarakat luas sangatlah penting. Bagi Ferry, melakukan penelitian tidak cukup sampai publikasi saja. Unair sebagai perguruan tinggi top 308 dunia pun sangat mendorong para civitas untuk berkarya dan memberikan dampak.

“Karena Unair ini sesuai dengan jargonnya, HEBAT. Semua ekosistem Tri Dharma yang sudah mumpuni dan berkelas dunia. Pendidikan, penelitian, bahkan pengabdian masyarakat kita betul-betul diberikan ruang, tidak hanya untuk bergerak tapi juga berdampak,” ujar Ferry.

Sebagai peneliti yang sudah sering melakukan penelitian dan publikasi. Ferry juga telah berhasil merancang sebuah aplikasi dan mendapatkan hak cipta. Aplikasi tersebut bernama Pasar Kerja Perawat (Nurse Lab). Aplikasi tersebut telah diunduh oleh lebih dari 5.000 pengguna.

“Nah, itu dari hasil riset kami, bisa menghubungkan antara dunia pendidikan dengan dunia industri. Dari aplikasi ini, siapa pun bisa mencari lowongan di dalam negeri atau luar negeri. Bisa berbagi info kerja, bisa belajar gratisan, bisa memanfaatkan program magang. Ada tips trik melamar kerja buat yang baru lulus,” tutup Ferry.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait