Jakarta, beritalima.com| – Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI ) Daerah Pemilihan Jawa Barat (Jabar) Agita Nurfianti pada Sosialisasi Dapil Tahap V di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati Bandung mengajak para dosen dan mahasiswa pahami dan amalkan pilar-pilar yang menjadi dasar dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pilar tersebut terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika. Demikian disampaikan Agita dalam keterangan persnya (29/7).
Dalam pilar pertama yang menjadi dasar negara adalah Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia, terkandung nilai-nilai luhur mengajarkan kita untuk hidup rukun, saling menghormati, dan mengutamakan gotong-royong. Pancasila bukan hanya sekadar simbol atau lambang negara, tapi juga merupakan cara kita mengatur kehidupan bersama di tengah keberagaman.
“Sebagai generasi muda, adik-adik mahasiswa harus memahami bahwa Pancasila adalah sumber dari segala hukum dan tata nilai dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam setiap aspek kehidupan kita, mulai dari keluarga, kampus, hingga masyarakat, kita harus senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.
Pilar kedua UUD 1945, lanjut Agita, yaitu konstitusi atau hukum dasar yang mengatur segala hal berhubungan dengan struktur negara, hak-hak rakyat, serta kewajiban negara melindungi dan mensejahterakan warganya. UUD 1945 memberikan jaminan hak kepada setiap warga negara, salah satunya hak mendapatkan pendidikan yang layak.
“Ini adalah hak yang harus kita jaga dan manfaatkan sebaik-baiknya. Sebagai mahasiswa, kalian memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu, dan sudah seharusnya kalian menjalankannya dengan serius. Di sisi lain, mahasiswa juga memiliki kewajiban untuk belajar dengan sungguh-sungguh, tetap kritis tetapi santun, menghargai dosen, berkarya, serta berperan aktif dalam menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa,” paparnya.
Pilar ketiga NKRI. Ia mengatakan, Indonesia sebagai negara kesatuan tidak terpisahkan, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote. Semua wilayah Indonesia adalah bagian dari satu kesatuan yang utuh dan tidak boleh tercerai-berai. NKRI bukan hanya sekedar nama, tetapi merupakan jaminan bahwa kita adalah satu bangsa yang hidup di bawah satu hukum, satu sistem pemerintahan, dan satu cita-cita bersama.
Dan pilar keempat Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Slogan ini adalah cermin dari bangsa Indonesia yang sangat kaya akan keberagaman. Kita memiliki berbagai suku, agama, bahasa, dan budaya, namun kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia. Keberagaman bukanlah alasan untuk terpecah, tetapi justru menjadi kekuatan untuk mempererat persatuan.
Jurnalis: Rendy/abri

