SURABAYA, beritalima.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Jawa Timur siap mengakhiri dualisme Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Surabaya. DPD akan mengambil semua atribut dan aset Partai Hanura di kantor Jalan Ngagel 3 Surabaya untuk diserahkan ke DPC Partai Hanura Surabaya yang sah berdasarkan Muscablub.
Sekretaris DPD Partai Hanura Jatim, Warsito, ketika dihubungi beritalima.com mengatakan, DPD telah mengeluarkan surat perintah pengambilan semua atribut dan aset Partai Hanura di kantor Jalan Ngagel No.3 Surabaya tertanggal 10 Januari 2017.
Warsito menjelaskan, surat perintah pengambilan aset dan atribut partai di kantor yang ditempati Agus Santoso itu dikeluarkan berdasarkan ketentuan bahwa kepengurusan DPC Partai Hanura Surabaya sudah terbentuk berdasarkan Muscablub 14 Desember 2016 dan sudah memiliki kantor di Jalan Wonosari Kidul No.6 Surabaya.
“Atas dasar itu kami minta saudara Agus Santoso selaku kader partai dengan penuh kesadaran mau menyerahkan atribut dan aset partai ke DPD untuk kami serahkan ke DPC Partai Hanura Surabaya hasil Muscablub,” tandas Warsito di Kantor DPD Partai Hanura Jatim, Selasa (10/1/2017) sore.
Tentang kapan pengambilan aset dan atribut partai itu dilakukan, menurut Warsito, DPD Partai Hanura Jatim telah memberikan mandat tersebut kepada tim yang diketuai Ari Hafiz.
“Kapan itu dilakukan, tergantung petugas penerima mandat. Prinsipnya lebih cepat lebih bagus, agar jalannya program partai khususnya DPC Surabaya tidak terganggu,” tegas Warsito sambil merancang pembuatan presroom di Kantor DPD Partai Hanura Jatim, Jalan Citandui, Surabaya.
Di tempat terpisah, Ketua DPC Partai Hanura Surabaya, Edi Rachmat, menyatakan, siap mendampingi tim DPD untuk mengambil aset dan atribut partai di kantor Jalan Ngagel No.3 Surabaya.
Disebutkan, atribut dan aset partai tersebut di antaranya berupa Bendera Pataka Hanura, komputer 1 set, 1 unit scaner, dan 15 kursi. Lebih dari itu, “DPD bukan hanya mengambil barang-barang tersebut, tapi juga memerintahkan pengosongan dan penurunan semua atribut DPC Partai Hanura Surabaya di kantor tersebut,” kata Edi Rachmat, Selasa (10/1/2017).
Edi berharap proses pengambilan aset partai tersebut berlangsung secepatnya dan damai. “Saya tidak mengharapkan ada bentrok. Saya mengharapkan mereka (Agus Santoso cs – maksudnya) menyadari semua itu untuk kepentingan partai,” tandas Edi.
Edi juga mengungkapkan, hingga saat ini progres kinerja kepengurusannya masih proses melengkapi jumlah PAC. Aries Sukoyono selaku Ketua Tim 6 yang ditugaskan merajuk 8 PAC yang pro Agus Santoso mengatakan, baru PAC Semampir yang menyatakan siap kembali bergabung dengan 23 PAC pendukung Muscablub 14 Desember 2016.
Tujuh PAC lainnya, 5 PAC dipastikan bakal ada pergantian, dan 2 PAC masih dalam proses negoisasi. Kelima PAC yang akan diganti itu, kata Aries, yakni PAC Sukililo, PAC Gunung Anyar, PAC Mulyorejo, PAC Pakal dan PAC Rungkut. Sedangkan yang masih dinegoisasi, PAC Wonocolo serta PAC Wonokromo.
“PAC pengganti sudah siap. Sedangkan untuk PAC Wonocolo dan PAC Wonokromo masih negoisasi, dan kami tunggu sampai seminggu lagi,” kata Ketua BAPPILU DPC Partai Hanura Surabaya ini. (Ganefo)
Teks Foto: Ketua DPC Partai Hanura Surabaya, Edi Rachmat (kanan), dan Ketua Tim 6 Aries Sukoyono.