JAKARTA, Beritalima.com– DPD RI mendorong Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan perhatian dan bantuan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dilanda badai, banjir dan tanah longsor.
Wakil Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin dalam keterangan pers yang diterima awak media, Senin (5/4) mengatakan, dengan bencana alam yang demikian kompleks, Pemerintah tak perlu ragu menetapkan status tanggap darurat bencana terhadap wilayah terdampak. “Pilihan kebijakan darurat ini memungkinkan proses pemulihan secara efektif dan signifikan di tengah pandemi,” kata Sultan.
Bencana yang terjadi dalam suasana paskah, kata Senator asal Bengkulu ini, kami dari DPD RI menyampaikan duka mendalam kepada warga NTT.
“Kita bisa merasakan apa yang sedang saudara kami di NTT rasakan saat ini. Yang terjadi bencana yang wajib kita prioritaskan dipulihkan bersama secara cepat dan tepat,” jelas dia.
Dikatakan, hasil pantauan BMKG, cuaca ekstrem ini masih berlangsung beberapa hari ke depan. Karena itu, proses tanggap darurat melalui serangkaian kegiatan dilakukan secara cepat dan tepat saat bencana sangat membantu Pemerintah menangani dampak buruk yang ditimbulkan, baik penanganan pasca evakuasi, kesehatan pengungsi maupun pemulihan psikologi masyarakat terdampak, khususnya anak-anak.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, cuaca ekstrim di Flores disebabkan bibit siklon yang sudah terpantau sejak 2 April lalu. BMKG, sudah memberi peringatan akan adanya cuaca buruk sejak saat itu. “Kami harap sebagian sumber daya yang ada pada BNPB pusat, segera dialihkan ke kegiatan penyelamatan, evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan dan pengurusan pengungsi di di NTT.”
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi bencana banjir, tanah longsor dan badai di hampir semua daerah di wilayah NTT sejak Jum’at (2/4) akibat badai la nina dan cuaca ekstrem. Terkonfirmasi warga korban tertimbun longsor, terlindas bangunan dan terbawa arus banjir telah menyebabkan bencana hidrometeorologi di Flores. Data terkahir BNPB menyebut 41 orang tewas dalam bencana banjir bandang di Flores. (akhir)