JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap pembangunan infrastruktur atau jalan kereta api di Kalimantan Tengah (Kalteng) bisa dimulai tahun depan. Apalagi proyek rel kereta Puruk Cahu-Batanjung itu merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan pemerintah pusat dalam pembangunan infrastruktur di Kalteng. “DPD RI mendorong percepatan pembangunan rel kereta api di Kalteng yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN),” ujar LaNyalla, Senin (28/12).
Pembangunan rel kereta di Kalteng direncanakan mulai berjalan tahun depan. Sedianya proyek ini ditargetkan 2019, namun karena ada kendala, maka prosesnya tertunda. Terbaru, proyek pembangunan rel kereta di Kalteng tersebut diharapkan akan masuk tahapan ground breaking pada 2021.
“Kita harapkan agar proyek ini tidak tertunda lagi dan bisa berjalan sesuai rencana. Sebab pembangunan infrastruktur transportasi di Kalimantan sangat dibutuhkan masyarakat,” tutur LaNyalla.
Salah satu kendala proyek Rp 77 triliun itu adalah perbedaan nomenklatur yang kini sudah disesuaikan. Jika sebelumnya rute kereta api di Kalteng ini adalah Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya langsung menuju Batanjung Kabupaten Kapuas, kini ada penyesuaian. Dari kontrak terbaru, jalur kereta api Puruk Cahu-Batanjung akan melalui Bangkuang Kabupaten Barito Selatan.
Pelaksana telah melaksanakan pembahasan adendum kontrak. Untuk saat ini yang masih diperlukan adalah jaminan politik Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang perlu diusulkan atas dasar kesepakatan antara kepala daerah dengan DPRD.
LaNyalla berharap agar proses politik di daerah itu dapat segera dibahas, agar berbuah kesepakatan untuk bisa diajukan ke Kemenkeu. “Kepala daerah dan DPRD sebaiknya segera membuat kesepakatan formil agar proyek rel kereta Puruk Cahu-Batanjung bisa digarap secepatnya. Proses ini penting karena bagian dari birokrasi yang harus dilaksanakan untuk kepastian jaminan dari pemerintah,” tutur senator asal Dapil Jawa Timur itu.
Berdasarkan target PSN, rel kereta api di Kalteng ini seharusnya sudah bisa dioperasionalkan pada tahun 2024. Fokus awal pemanfaatan rel kereta ini adalah untuk angkutan sumber daya alam (SDA), yang ke depannya juga akan diarahkan sebagai angkutan penumpang.
“DPD RI akan terus memberi dukungan agar pembangunan di daerah terus dikembangkan pemerintah. Ini merupakan upaya mensejahterakan rakyat yang harus dikawal oleh para senator sebagai perwakilan daerah,” ucap LaNyalla. “Kita harapkan juga agar proyek ini dapat menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya, khususnya dari daerah setempat,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)