DPD RI Emilia Contessa Bernyanyi ‘Ajuwel Sate’ Saat Reses Ke- Situbondo

  • Whatsapp

SITUBONDO Beritalima.com – Sejak resmi di lantik menjadi anggota DPD RI periode 2014 – 2019, baru tahun ini, ketika di akhir Reses Hj. Emilia Contessa komite III DPD RI asal kota Banyuwangi baru bisa berkunjung ke-Kabupaten Situbondo. Yang disambut oleh Kadinkes beserta seluruh jajarannya di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Senin (16/01).

Dalam kesempatan tersebut KADINKES Situbondo Drs. Abu Bakar Abdi,APT,MSi, menjelaskan keberhasilan dan inovasi apa saja yang dimiliki oleh Dinkes maupun Puskesmas selama ini. Seperti dijadikannya rujukan akredetasi 36 kabupaten kota yang datang keSitubondo, Kadinkes juga mengeluhkan minimnya fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Dinkes, terutama kendaraan yang bisa menjangkau pelosok Dan alat yang bisa langsung mengecek dilokasi tanpa harus di bawa ke laboratorium di rumah sakit.

“Situbondo saat ini memiliki 17 puskesmas, 3 RSUD, 1 RS Swasta (RS elizabeth), 1 RS swasta daerah (RS mitra Sehat), 30 klinik, 30 Apotik, 15 Optik, 10 Lab.klinik dan hanya memiliki 23 Dokter, tapi tidak ada satupun yang dokter spesialis, sementara penduduk situbondo kira – kira 660.700 jiwa, alat – alat belum ada bu…,” Keluh Abu Bakar.

Selanjutnya Kadinkes mewakili para petugas kesehatan pada sesi tanya jawab, salah satunya adalah Penggunaan sistem baru pembelian obat melalui e-katalog, ada beberapa obat yang tidak tersedia di e-katalog Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Bahkan dalam waktu tertentu, pelayanan online di e-katolog tidak dapat diproses sehingga terpaksa melakukan pembelian offline yang lebih mahal.

“Andai pemesanan via e-katalog ada, namun kirimnya ke Situbondo lama, hingga banyak obat baru di beli, akhirnya tidak bisa dipake karena masa edar obat sudah habis, karena cuma berlaku 2 tahun, apa tidak bisa seperti dulu yang 5 tahun, selain itu kenapa Kemenkes, tidak mencantumkan beberapa pabrik di e- katalog, karena sering pabrik penyedia yang ada di e- katalog kehabisan stock,” sambung pak Abu mewakili keluhan seksi logistik.

Keluhan lainnya dari seksi farmasi, Menambah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang cuma ada 1 se jawa timur, setiap daerah merasa kesulitan kalau harus ke provinsi, karena banyaknya usaha makanan dan minuman. Hendaknya di Situbondo juga di bantu dengan alat pendeteksi makanan dan minuman (Food Security Test Kit) agar gangguan kesehatan masyarakat bisa dicegah sedini mungkin,”Dengan alat itu pengawasan obat dan makanan akan lebih terkontrol,”Imbuh Abu Bakar.

Menanggapi berbagai Aspirasi
terhadap pengawasan Obat Dan Makanan ( POM) Anggota DPD RI yang juga ibu dari Artis Dangdut Denada itu, berjanji akan menyampaikan kementrian terkait, Emilia Contessa juga mengapresiasi prestasi dan inovasi yang dilakukan oleh Dinas kesehatan Situbondo yang telah menjadi rujukan beberapa daerah seindonesia.

“Kesehatan adalah hak setiap orang, oleh sebab itu pemerintah harus memberi kesehatan bagi rakyatnya, semua aspirasi yang saya tampung selama resesini akan saya sampaikan keKementrian yang bekerjasama dengan komite III DPD RI, yaitu kementrian : Pendidikan, Agama, Kebudayaan, Kesehatan, Pariwisata, Pemuda dan olahraga, Kesejahteraan sosial, Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ekonomi Kreatif, Pengendalian Kependudukan/Keluarga Berencana dan Perpustakaan, karena DPD RI milik seluruh daerah di indonesia,”Janji Emilia Contessa.

Sebelum acara di tutup Emilia sempat menyanyikan 2 buah lagu untuk situbondo, lagu Ayat – Ayat Cinta dan Ajuwel Sate (lagu bahasa madura) dilanjutkan dengan senam Strouk dan senam Pinguin hasil kreasi Dinas kesehatan Situbondo.(JOE).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *