DPD RI Harapkan Dampak Kemajuan Pariwisata Merata Hingga ke Daerah

  • Whatsapp
DPD RI inginkan kemajuan pariwisata dampaknya merata Hingga ke Daerah (foto: abri)

Jakarta, beritalima.com| – Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mengharapkan dampak kemajuan sektor pariwisata bisa dirasakan merata hingga ke daerah.

“Kami mengharapkan pembangunan pariwisata dapat dilakukan merata di seluruh daerah di Indonesia, tidak hanya terfokus di Pulau Jawa, tetapi juga di daerah lain seperti Kalimantan dan wilayah timur, seperti di kawasan Papua yang menyimpan banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan, baik secara nasional maupun Internasional,“ ujar Wakil Ketua III DPD Dailami Firdaus, saat rapat bersama Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Wakil Menteri Ni Luh Enik Ermawati di Gedung DPD, Jakarta (30/4).

Terkait dengan progres pariwisata di Indonesia, Widiyanti menyampaikan, ada pertumbuhan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) sekitar 2,2 juta kunjungan atau 19 persen di 2024 dibanding 2023.

“Hal ini menunjukkan bahwa potensi dan pengelolaan pariwisata di Indonesia cukup baik, dapat kami sampaikan juga bahwa sepanjang Januari sampai Februari 2025 jumlah kunjungan sebesar 1,89 juta kunjungan,” terangnya.

Dan, Widiyanti melaporkan minat wisatawan nusantara (wisnus) pun cukup baik, dimana ada kenaikan sekitar 21,7 persen pada 2024. Ia optimis dengan target 23,5 juta kunjungan wisman  di 2029, serta 1,5 milyar kunjungan wisnus pada 2029. Dari sektor pariwisata, dikemukakan Widiyanti dampak positifnya, seperti peningkatan penyerapan tenaga kerja dan investasi.

“Sejak tahun 2015 hingga 2024 terdapat peningkatan investasi pada sektor pariwisata dari 1,1 Miliar USD menjadi 3,1 Miliar USD. Tentu saja hal ini juga diimbangi dengan penyerapan tenaga kerja dimana pada tahun 2024 ada 25 juta tenaga kerja bergabung pada sektor pariwisata,” jelasnya.

Kini ada lima program unggulan Kemenpar pada 2025. Yakni gerakan wisata bersih yang fokus pada pembentukan satuan tugas fasilitasi sanitasi bersama Pemerintah Daerah, tourism 5.0 yang melingkupi AI (artificial intelligence) dan digitalisasi,  program pariwisata naik kelas yang mengangkat kuliner Indonesia, Intellectual Property Event yang mengangkat ciri khas Indonesia pada event wisata.

”Dan yang terakhir program kami adalah desa wisata, dimana kami upayakan peningkatan kualitas dan kuantitas desa wisata untuk pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan,” ungkapnya.

Pada kesempatan Rapat Kerja tersebut para Anggota Komite III menyampaikan pandangan dan isu-isu terkait pariwisata yang ada di daerah. Menurut Aji Mirni Mawarni senator Kalimantan Timur, ada indikasi anomali pada penerapan tempat wisata di daerahnya.

“Di Kalimantan Timur ada desa wisata namanya desa Lung Anay dimana hampir 100 persen lahannya lahan perkebunan / HPI (Hukum Perdata Internasional), sebagian ada lahan pertambangan, apakah ini sudah sesuai aturan padahal sudah menjadi  konsesi tapi malah jadi tempat pariwisata. Sementara daerah ini konsesi perkebunan dan pertambangan,” sorotnya.

Jurnalis: Rendy/Abri

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait