DPD RI Harapkan Status Pandemi Covid-19 Tak Timbulkan Kepanikan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– World Health Organization (WHO) menyatakan Virus Corona (COVID-19) yang ditemukan pertama kali di Wuhan, Hubei, China, Desember tahun lalu sebagai pandemi atau penyakit yang berpotensi menyebar dengan cepat ke berbagai belahan dunia.

Menyikapi hal itu, Ketua Badan Kerja Sama Parlemen DPD RI, Gusti Farid Hasan Aman berharap ini tidak terjadi kepanikan di Indonesia.

“Kami cukup terkejut dengan pernyataan resmi WHO itu walau memang penyebarannya cenderung cepat memasuki berbagai negara semenjak pekan Januari 2020,” kata Gusti.

Pemerintah Indonesia telah mengkonfirmasi dua kasus awal COVID-19 yang terjadi di teritorial kedaulatannya 2 Maret 2020 dan juga mengumumkan kematian pertama kasus ke-25 COVID-19, Rabu (11/3).

“Pandemi mengacu kepada luasan wilayah sebaran COVID-19 yang saat ini telah menjangkau lebih 100 negara. Jadi, bukan sekedar banyaknya yang meninggal dunia akibat penyakit ini,” tambah anggota daerah pemilihan Kalimantan Selatan.

Dengan pengumuman ini, COVID-19 dianggap bukan krisis kesehatan publik biasa lagi. Menurut WHO, setidaknya 118,000 kasus terkonfirmasi sebagai COVID-19 dan telah menyebar di lebih dari 110 negara di benua Asia, Eropa, Afrika, Australia, Amerika, kecuali Antartika.

“Kami di DPD RI berharap dengan status pandemi ini tidak membuat kepanikan yang tidak perlu, tapi justeru membangun kesadaran berbagai pihak termasuk masyarakat untuk ikut ambil bagian mengatasi penyebaran COVID-19,” tegas Gusti.

Dia memastikan, BKSP DPD RI bakal mempertimbangkan berbagai situasi terkini dalam menjalankan fungsi dan kewenangannya, mengingat COVID-19 juga telah memasuki wilayah parlemen dan penyelenggara negara seperti yang terjadi di Iran, Inggris dan Perancis.

“Tahun ini kami akan mengadakan forum Gubernur dan Duta Besar negara sahabat melalui wadah Regional Diplomatic Meeting (RDM) di Balikpapan, Kalimantan Timur untuk memperkuat promosi potensi ekonomi daerah ke luar negeri dan kerja sama pembangunan berkelanjutan. Namun, kami perlu juga mempertimbangkan situasi terakhir krisis kesehatan ini,” kata Gusti.

Dia berharap kewaspadaan dan koordinasi antar negara terus ditingkatkan untuk meminimalkan sebaran wilayah COVID-19. “Harapan kami, pandemi tidak membuat kepanikan berlebihan agar sektor ekonomi daerah, pariwisata, ekspor tetap jalan, tapi prosedur atau protokol pencegahan dilakukan sebaik-baiknya, agar tidak menimbulkan dampak negatif yang tidak diperlukan,” demikian Gusti Farid Hasan Aman. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait