DPD RI Perkenalkan Semangat Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Diplomasi Perdamaian Dunia

  • Whatsapp
Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin: Semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai diplomasi perdamaian dunia (foto: istimewa)

Jakarta, beritalima.com| – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI memperkenalkan peran Indonesia memiliki peran strategis menjadi teladan dunia dalam membangun perdamaian lintas agama dan kebudayaan melalui semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Di tengah meningkatnya ketegangan global dan menguatnya politik identitas, semangat Bhinneka Tunggal Ika dinilai sebagai model nyata bagi dunia dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman. Keberagaman yang dimiliki Indonesia dinilai sebagai kekuatan moral sekaligus modal diplomasi yang harus terus diperkenalkan ke dunia

“Kita mau tunjukkan bahwa Indonesia itu harmonis, kita contoh dalam unity in diversity, seperti dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang ingin kita angkat. Saya baca sejarah, berkunjung ke banyak negara, tidak ada negara yang seunik Indonesia, dengan multi etnis, puluhan ribu pulau, suku, budaya, dan agama, tetapi tetap harmonis. Itu pesan pentingnya,” kata Ketua DPD RI Sultan B Najamudin saat menjamu peserta Fprum Perdamaian Dunia atauWorld Peace Forum (WPF) ke-9 di Kompleks Parlemen, Jakarta (10/11).

Dalam kegiatan yang dikolaborasikan dengan Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) serta bekerja sama dengan Cheng Ho Multi Culture Education Trust ini, Sultan menekankan pentingnya memperkuat diplomasi kebudayaan dan dialog antarumat beragama

“Kami sangat welcome. Saya merasa, dialog antar umat beragama dan lintas negara merupakan sesuatu yang sangat penting di tengah dunia global yang temperaturnya naik turun,” ujar Sultan dalam acara yang dihadiri oleh tokoh lintas agama, intelektual, diplomat, serta pemimpin lembaga keagamaan dari berbagai negara di Asia dan anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ini.

Dalam pidatonya, Sultan mengapresiasi konsistensi CDCC dalam membangun dialog peradaban dan memperkuat semangat Wasatiyyat Islam serta kebijaksanaan peradaban Tionghoa sebagai dasar kolaborasi global. Ia menilai, kedua nilai tersebut saling melengkapi untuk membangun dunia yang adil dan berperikemanusiaan.

“Masalah dalam hubungan bilateral dan multilateral sering kali berakar dari kurangnya saling percaya, rasa hormat terhadap martabat manusia, dan kesadaran akan nasib bersama. Nilai-nilai seperti moderasi, keadilan, dan harmoni harus menjadi fondasi hubungan antarbangsa,” paparnya.

Sultan menekankan, DPD RI mendukung penuh misi CDCC untuk memperluas ruang dialog global. Menurutnya, forum seperti World Peace Forum menjadi wadah penting dalam mempertemukan tokoh lintas agama dan bangsa untuk memperkuat diplomasi perdamaian Indonesia. “DPD RI tidak hanya menjadi rumah bagi perwakilan daerah, tetapi juga bagi para pejuang perdamaian dan pencipta harmoni dari seluruh dunia,” ujarnya.

Sementara Ketua CDCC Din Syamsuddin mengapresiasi dukungan DPD RI dalam penyelenggaraan WPF ke-9. Ia menyebut forum yang digelar dua tahunan sejak 2006 ini sebagai ruang pertemuan bagi tokoh agama, intelektual, dan pemimpin lintas bangsa dalam memperjuangkan perdamaian dunia.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Sultan B Najamudin sebagai Ketua DPD RI atas dukungannya untuk menjadi tuan rumah Forum Perdamaian Dunia ke-9. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak 2006, sekali dalam dua tahun. Ini pertemuan para tokoh agama, intelektual, lintas agama, lintas negara, dan lintas profesi untuk membicarakan perdamaian dunia ke depan,” ucap Din.

Jurnalis: rendy/abri

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait