BONDOWOSO, beritalima.com – Dalam kunjungan kerjanya. Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan, menerima banyak keluhan warga Bondowoso, terkait pupuk bersubsidi yang dijual di atas HET (Harga Eceran Tertinggi).
Keluhan tersebut dia terima, saat Reses Komisi VI DPR RI Dapil III Jatim (Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi), yang dikemas dengan FGD (Focus Group Discution) penyaluran pupuk bersubsidi, Selasa (4/8/2020).
“Saya dengar terkait pupuk subsidi, terjadi oplosan. Terjadi kenaikan harga HET yang dipermainkan dan sangat merugikan rakyat. Mereka petani kita, warga kita jangan sampai dirugikan,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mencatat masukan tersebut. Kemudian mengkroscek kebenarannya. Ternyata memang sudah ada laporan ke aparat kepolisian.
“Berarti saya tidak bisa diam. Ini ranahnya sudah sangat jauh. Jadi tidak hanya satu pihak petani yang dirugikan. Bahkan saya dengar ada yang tidak akur dengan distributor,” jelasnya.
Pihaknya sudah memanggil dan mengkroscek, baik ke Pemkab Bondowoso dan sejumlah pihak terkait lainnya. Agar bersama-sama mencarikan solusi.
“Saya kroscek ke pupuk, Petrokimia Gresik dan Pupuk Kaltim. Kedua mitra kerja saya memberikan kesaksian tegas, bahawa sudah memberikan teguran. Serta siap memberikan sanksi jika melakukan hal seperti itu,” tegasnya.
Namun demikian lanjut dia, semua teknis atau regulasi yang ada di Kabupaten Bondowoso. Menjadi tanggung jawab Pemkab setempat.
“Ada kepolisian dan TNI. Silahkan aparat bertindak, jika menemukan pelanggaran yang berhubungan dengan uang negara,” tegas politisi PKB tersebut.
Sementara itu, Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Bondowoso, yang diwakili Asisten II Pmekab, Agus Swarjito mengatakan, bahwa sering mendapatkan laporan mark up harga pupuk bersubsidi.
“Namun ketika ditelusuri di lapangan, ya tidak ketemu. Kami selalu minta, agar dalam pengambilan pupuk harus ada kwitansi. Saya juga minta distributor agar mengawasi hal seperti itu,” harapnya.
Hadir dalam kunjungan kerja Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan tersebut, Ketua Bondowoso DPRD Ahmad Dhafir, Wakapolres, perwakilan Dandim, KP3, Dinas Pertanian, petani dan sejumlah pihak terkait lainnya. (*/Rois)
