PADANG,SUMBAR — Abrasi pantai yang terjadi di sejumlah daerah di Kota Padang, Sumatera Barat beberapa hari lalu cukup parah. Terutama di daerah Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamantan Koto Tanggah, Kecamatan Padang Utara, Kecamatan Padang Selatan dan Kelurahan Gates Nan XX , Kecamatan Lubuk Begalung.
“Kondisinya sangat memprihatinkan, sehingga perlu tindakan yang cepat,” ujar Ketua DPRD Padang Erisman.
Menurutnya, kondisi abrasi pantai di Padang telah darurat, sementara anggaran kota atau pun provinsi tidak memadai. Karena itu, ia minta Pemko Padang harus dapat mencarikan solusinya ke pusat.
“Kami dari DPRD Kota Padang mendesak Badan Nasional Penanggulangan Bencana turut serta menindaklanjuti permasalahan abrasi pantai yang semakin meresahkan masyarakat,” ujar Erisman kepada wartawan, Sabtu (11/6).
Menurutnya, dana yang dibutuhkan untuk pembenahan di lokasi terkena dampak abrasi khususnya Kelurahan Pasie Nan Tigo cukup besar dan tidak akan mencukupi bila hanya mengandalkan dana kota atau provinsi saja. Dari hitungan awal Dinas Pekerjaan Umum, katanya, dibutuhkan dana hingga Rp15 miliar.
“Kalau dianggarkan dengan dana daerah saja, paling baru bisa terealisasi tahun depan. Penanganan harus dengan pembangunan batu grib serta pemecah ombak, tidak bisa hanya dengan penumpukan karung-karung berisi pasir saja,” ujarnya.
Secara umum, katanya, pemerintah kota telah memberikan bantuan semaksimal mungkin. Namun, memang anggarannya yang tidak memadai untuk memaksimalkan penanganan.
Sementara, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Padang, Rudi Rinaldy, mengatakan, abrasi yang terjadi sejak tanggal 3 hingga 9 Juni 2016 menyebabkan 119 rumah warga rusak. Rumah yang rusak berat dan sedang itu di antaranya 6 rumah di Kecamatan Padang Selatan, 52 unit di Padang Utara, 49 rumah di Kelurahan Gates Nan XX dan 12 di Kelurahan Pasie Nan Tigo.
Rudi menyebutkan, pihaknya saat ini telah menyalurkan bantuan 3.500 karung berisi pasir untuk membuat penahan ombak guna mengatasi abrasi di wilayah tersebut. “Kami telah melakukan penyaluran karung lebih dari 500 karung pada tiap wilayah dan akan diisi pasir oleh masyarakat sebagai penahan ombak sementara,” pungkasnya.
(pdm/bim/rki)