SURABAYA, Beritalima.com-
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Jawa Timur berharap agar penanggulangan kemiskinan yang masih tinggi bisa turun secara signifikan, khususnya di wilayah Madura dan wilayah kepulauan.
Diharapkan pula hal ini bisa menjadi atensi pemerintahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur, Emil Elestianto Dardak, di periode keduanya.
Menurut anggota DPRD provinsi Jatim, Ra Nasih Aschal, data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur per Maret 2024, menunjukan, persentase penduduk miskin di empat kabupaten di Pulau Madura tergolong tinggi, yaitu Bangkalan sebesar 18,66%, Sampang 20,83%, Pamekasan 13,41% dan Sumenep 17,78%.
“Capaian yang baik tentu harus diukur dengan keberhasilan nyata, dan banyak hal yang perlu dioptimalkan, seperti kemiskinan di Madura yang masih sangat tinggi. Ini tentunya menjadi PR yang harus diselesaikan dengan segera,” terang Ra Nasih
Melalui pandangannya ini, Nasih berharap pemerintahan Khofifah-Emil bisa segera melaksanakan program-programnya dengan efektif dan efisien, sehingga mampu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat Jawa Timur.
Ketua fraksi Nasional Demokrat (NasDem) DPRD provinsi Jatim ini juga berharap agar pemerintahan yang baru ini dapat memperkuat kolaborasi antar pihak untuk mewujudkan kesejahteraan yang lebih merata di seluruh provinsi Jatim.
Ra Nasih juga menyatakan keyakinannya bahwa Khofifah-Emil mampu menyelesaikan pekerjaan yang belum terselesaikan di periode sebelumnya, meski berbagai tantangan dan dinamika persoalan mungkin akan terus ada.
“Kita optimis bahwa Jawa Timur di dalam kepemimpinan Khofifah-Emil dapat menuntaskan pekerjaan yang belum terselesaikan,” tegas Ra Nasih.
Sementara itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Jawa Timur lainnya dari Daerah Pemilihan (Dapil) XIV Madura, Nur Faizin, memberikan atensinya kepada isu kemiskinan di Madura yang masih menjadi PR besar.
Menurut politisi fraksi PKB DPRD provinsi Jatim ini, kesenjangan di Madura khususnya kepulauan masih belum begitu mendapat perhatian Pemprov Jatim, sehingga angka kemiskinan di kepulauan sangat kentara perbedaannya dibandingkan daerah lain di Jatim.
“Tingkat kemiskinan di Madura masih menjadi salah satu yang tertinggi di Jawa Timur. Sehingga perlu perhatian khusus dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur,” tutur Nur Faizin.
Ia mencontohkan, kabupaten Sumenep memiliki pulau terbanyak se Jatim. Sekitar 123 pulau tersebar di Kota Keris ini. Sebanyak 48 kepulauan memiliki penduduk, namun pembangunan baik itu infrastruktur, layanan pendidikan maupun kesehatan masih terjadi kesenjangan.
“Harus diakui kepulauan di Sumenep sering kali terabaikan dalam prioritas pembangunan. Masyarakat di pulau-pulau kecil masih mengalami keterbatasan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur” tukasnya.
Karena itu ia berharap, kepemimpinan Gubernur Khofifah-Emil di periode ke duanya ini, dapat memperbaiki dan menuntaskan tugas yang masih belum terselesaikan di periode pertamanya, termasuk memberikan perhatian khusus kepada Madura.
“Kami mengharapkan program yang lebih inklusif, terutama dalam hal distribusi pembangunan, agar seluruh masyarakat Jawa Timur, termasuk yang berada di wilayah kepulauan di Madura, bisa menikmati kemajuan dan kesejahteraan yang sama,” pungkasnya.(Yul)




