“Jika memang nanti dimasukan kedalam pembahasan di Banggar DPRD Kukar,tentu saja yang jadi pertanyaan kita untuk apa lagi dana 100 Milyar tersebut.Mengingat, untuk membuat sebuah taman saja kenapa harus menghabiskan anggaran hingga 400 Milyar lebih. Jika dilihat dari pembangunan Jembatan Kukar, itu tidak sebanyak anggaranya seperti Pembangunan CBD,”tegas Alif Turiadi Anggota Komisi II DPRD Kukar , Rabu (11/5).
Dalam kondisi seperti ini, DPRD lebih setuju jika Pemkab bisa mengganggarkan buat Desa-Desa khususnya Jalan usaha tani yang penopang akses Pertanian yang hingga hari ini belum adanya dianggarkan. Jika Pemkab benar-benar ingin mengembangkan dunia pertanian di Kukar, seharusnya hal kecil dulu dianggarkan guna pembangunan Pertanian di Kukar agar bisa lebih sejahtera lagi.
“Kita tidak ingin berpolemik dalam soal penganggaran sebuah proyek, namun bisa dilihat peruntukan yang lebih tepat dari kondisi Daerah yang saat ini difisit anggaran. Jika digunakan buatb pembangunan yang didalamya pengerjaan tidak jelas, kenapa tidak kita gunakan buat masyarakat banya. Mengingat, uang yang kita gunakan ini adalah uanng rakyat dan seharusnya dikembalikan ke rakyat dalam bentuk pembangunan yang tepat sasaran,”pungkasnya.(ND)
Foto : Anggota DPRD Kabupaten Kukar Alif Turiadi.