DPRD Trenggalek Gelar Paripurna Persetujuan Propemperda Dan Tiga Perda

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Trenggalek kembali gelar paripurna dengan beberapa agenda, Senin, (25/11/2019). Rapat kali ini diselenggarakan untuk menyetujui Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) dan tiga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) menjadi Perda.

Bertempat di ruang graha paripurna gedung DPRD, sidang yang dihadiri pula oleh Bupati Trenggalek, unsur Forkopimda, OPD terkait, jajaran vertikal lain, dan organisasi masyarakat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD, H. Samsul Anam.

Setelah dinyatakan quorum, rapat dibuka dan terbuka untuk umum guna membahas persetujuan terhadap Propemperda tahun 2020 serta tiga Raperda menjadi Perda yaitu tentang kesejahteraan sosial menjadi Perda. Raperda Penyelenggaraan Pelayanan Publik menjadi Perda dan Raperda ABPD 2020.

Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, H. Samsul Anam kepada beritalima.com menyampaikan beberapa hal terkait agenda sidang.

“Dalam rapat paripurna tadi ada beberapa agenda, yakni penetapan dari propemperda dan tiga raperda, semua telah disetujui,” ungkapnya usai memimpin rapat.

Dikatakan Samsul, baik pihak eksekutif maupun legislatif telah bersepakat mengenai substansi agenda sidang. Disinggung mengenai postur komposisi APBD 2020, politisi PKB itu menambahkan jika pendapatan Trenggalek sekitar satu triliun sembilan ratus tujuh puluh tujuh miliar rupiah ( Rp 1.977 triliun) lebih. Dengan asumsi belanja daerah sebesar dua triliun tujuh puluh lima miliar rupiah ( Rp 2.075 triliun) lebih.

“Memang terjadi defisit anggaran sekitar sembilan puluh tujuh miliar empat ratus dua juta rupiah ( Rp 97.402 miliar). Namun demikian jika dibanding tahun lalu, ada penurunan. Dan biasanya setelah perubahan APBD, pasti ada perubahan sehingga ada mungkinan imbang dengan tahun sebelumnya,” jelasnya.

Menanggapi adanya defisit anggaran dimaksud, pihaknya (Samsul Anam) tetap merasa optimis, karena menurutnya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) tahun berkenaan masih ada. Jadi, dengan melakukan rasionalisasi serta efisiensi anggaran masih sangat memungkinkan semua kegiatan dapat tercover.

“Kita tetap optimis, yang jelas bisa kita tutup sebagaimana periode lalu. Kan kemarin ada defisit lebih dari Rp 100 miliar, itupun bisa ditutup,” sebut Samsul optimis.

Tahun ini, lanjut Samsul, dinilai cukup berat karena ada event besar yang akan dihadapi Trenggalek yaitu Pilkada. Tentunya itu memerlukan dukungan biaya yang besar karena melibatkan banyak pihak pula.

“Dulu masih ada anggaran cadangan, tapi sekarang kan tidak. Sehingga terasa cukup berat, karena untuk penyelenggaraan Pilkada itu akan menyedot biaya sekitar Rp 40 miliar,” tandas anggota DPRD dari Kecamatan Pogalan tersebut. (her)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *