Menggerakkan dan memotivasi sivitas akademika agar berproses secara dinamis guna mencapai target, membutuhkan taktik dan strategi tersendiri. Salah satu di antaranya adalah memenej secara baik para dosen, mahasiswa, dan pegawai, yang setiap saat menjadi bagian dari dinamika kampus.
‘’Dalam memimpin kampus kita menerapkan manajemen, membagi tugas habis kepada para wakil ketua dan pejabat struktural kampus lainnya, ‘’ujar Ketua STIE Lamappapoleonro Soppeng, Dr.Hj. Andi Adawiah,SE.,MM kepada CERDAS pertengahan April 2017.
Katanya lagi, selain membagi habis pekerjaaan, kepada para staf itu diberikan kepercayaan menjalankan tugas dan fungsi sesuai standar pelayanan yang telah disepakati. Pola demikian telah dilakukan agar proses pembelajaran di kampus dapat berjalan secara baik dan berdinamika setiap saat.
Tanamkan Keihlasan
Mengelolah kampus ungkap salah seorang DPK yang juga doktor manajemen PPs-UMI Makassar ini, dilakukan dengan penuh ikhlas, percaya, dan terbuka. Kepada seluruh sivitas akademika, ungkapnya, ditanamkan keikhlasan dalam membina dan mengembangkan kampus. Tekad keikhlasan dari pengelola ini dimaksudkan supaya kampus dapat eksis dan survive dalam mengambil peran mencerdaskan anak-anak bangsa.
Manajemen pengelolaan kampus yang ditempuh selama ini adalah memberi kepercayaan kepada para pembantunya. ‘’Pembantu ketua yang menangani akademik, keuangan, dan kemahasiswaan, semua diberi kepercayaan dan kewenangan berkreasi dan berimprovisasi merealisaskan visi misi kampus, ‘’ dia menjelaskan.
Pola manajemen membagi habis tugas kepada semua staf, menurut mantan Ketua STIA Al-Gazali Soppeng ini, menjadikan dirinya agak lebih leluasa berpikir dan merencanakan strategi kampus ke depan agar terus eksis dan memiliki daya saing tinggi dengan sesama kampus yang ada di Soppeng dan sekitarnya.
Sekali sebulan Andi Adawiah melakukan rapat kordinasi diikuti seluruh pejabat struktural kampus guna membicarakan dan mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam menjalankan tugas dan dan peran masing-masing.
Pola pembinaan secara ikhlas dan memberi kepercayaan kepada dosen dan karyawan diharapkan menjadi modal kampus tetap eksis dengan daya saing yang sudah tidak disangsikan lagi. Dua prodi yang dikelola yakni S-1 Manajamen dan D-3 Akuntansi, dipercaya pemerintah dengan meraih akreditasi dari BAN-PT.
‘’Sejak dari awal pengembangan sumber daya dosen menjadi skala prioritas. Daya saing kampus ditentukan oleh kualitas sumber daya dosen dengan jenjang pendidikan S-3 serta memiliki pangkat akademik,’’ tegas sarjana ekonomi UMI Makassar 1986 ini.
Merawat dan membina dosen senantiasa menjadi perhatian utama manajemen kampus. Mendorong serta memotivasi para dosen melanjutkan studi ke jenjang doktoral secara rutin pun dilakukan. Tujuannya tidak lain meningkatkan kualitas sumber daya staf dosen.
Semua langkah demikian itu ditempuh agar daya saing semakin kuat dengan kehadiran tenaga dosen berkualifikasi pendidikan jenjang S-3. ‘’Tentu capaian ini akan memberi nilai tambah bagi kampus, ujar magister manajemen PPs-STIA Patria Artha 2001 ini.
Saat ini sedikitnya ada tiga dosen yang sedang melanjutkan studi S-3 di kampus pengelola pascasarjana di Makassar dan di Jawa. Sebaliknya dosen yang sudah berkualifikasi S-3 sudah ada 6 orang.
‘’Para dosen itulah setiap saat melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dalam kegiatan proses belajar mengajar di kampus,’’ mantan Kabag Perencanaan Sosial dan Budaya Bappeda Soppeng ini menambahkan.
Magister Manajemen
Kerja keras dan kebersamaan yang dibangun sejak awal, kini berbuah hasil. Sivitas akademika sekarang menunggu turunnya SK izin prodi baru S-2 Manajemen. Pembukaan prodi magister itu juga menjawab dan memenuhi tuntutan para alumni dan masyarakat Soppeng dan sekitarnya akan kehadiran sumber daya manusia dengan kualifikasi pendidikan magister.
Proses pemasukan berkas dan pemaparan pembukaan prodi S-2 Manajemen sudah dipenuhi manajemen kampus tahun lalu, termasuk memaparkan perkembangan perguruan tinggi swasta ini di hadapan Kordinator dan Sekpel Kopertis IX Sulawesi.
Membuka prodi magister merupakan tuntutan dari paa alumni S-1 yang sudah menyebar dan beberapa di antaranya sukses berkarier pada bidang tugas masing-masing. Misalnya mereka berkarier pada kantor pemerintah dan swasta di Soppeng dan sekitarnya. Tuntutan dari alumni tersebut kemudian direspons pihak kampus dengan mempersiapkan berkas administrasi dan sumber daya dosen minimal 6 doktor.
Pada tahun akademik 2017, kampus berencana menerima mahasiswa baru sekitar 100 orang. Jumlah itu disesuaikan kapasitas sarana dan prasarana kampus serta rasio dosen yang dimiliki.
‘’Proses pembelajaran senantiasa mengikuti aturan dan regulasi dari pemerintah,’’ kata Ketua BKMT Kabupaten Soppeng tersebut. Visi kampus yang digagas sivitas akademika kemudian menjadi mimpi besar adalah bertekad dan berhasrat menjadikan kampus selaku perguruan tinggi yang unggul dalam menghasilkan sumber daya manusia profesional dan berjiwa enterpreneurship serta berwawasan global yang memiliki daya saing di tingkat nasional 2025. (yahya)