BIREUEN,ACEH-BERITALIMA.COM – Dokter Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, drh Rosa Rika Wahyuni, M.Si seusai melaksanakan otopsi di lokasi matinya Gajah menyebutkan, hasil diagnosa sementara, matinya Gajah di kawasan Alue Batee Plah, Desa Pante Peusangan, Kecamatan Juli, Bireuen – Aceh, ada dua kemungkinan.
Disebutkan, kemungkinan pertama karena infeksi sekunder dari luka fraktur dan luka di beberapa bagian tubuh gajah sedangkan kemungkinan kedua ada kecurigaan kalau gajah ini keracunan.
“ Pun demikian untuk memastikannya, maka perlu pengambilan sampel dan ini mutlak harus kita lakukan guna pemeriksaan di laboratorium,” Ungkapnya agar dapat memastikan penyebab matinya gajah.
Menurut Rosa Rika Wahyuni, hasil diagnosa dapat dibuktikan valid atau tidak harfus diperiksa laboratorium. Untuk itu mohon bersabar menunggu tentang hasilnya.
Disebutkan, tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, dan tim kesehatan telah melakukan otopsi, guna memastikan penyebab matinya seekor gajah yang ditemukan di kawasan Alue Batee Plah, Desa Pante Peusangan, Juli, Bireuen, Aceh Jumat (28/12) lalu.
Sebagaimana informasi yang merebak bahwa satu ekor gajah ditemukan dalam kondisi membusuk dan mati di kawasan Alue Batee Plang, Dusun Sarah Mulia, Desa Pantee Peusangan, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen Aceh yang gadingnya tidak ada lagi.
Gading Gajah Mohon Dikembalikan
Sementara itu Kasatreskrim Polres Bener Meriah Iptu Wijaya Yudi didampinggi KBO Satreskrim Polres Bireuen, Ipda Safaruddin beserta Kapolsek Juli Ipda Prawira Wardany, S.Tr.K mengjarapkan masyarakat yang mengetahui adanya oknum yang mengambil gading gajah tersebut segera melaporke pihak berwajib terdekat .
Iptu Wijaya Yudi mengatakan, kalau lokasi penemuan gajah yang mati tersebut belum dapat dipastikan, apakah itu masuk wilayah Bener Meriah atau Kabupaten Bireuen langkah yang kita lakukan mencari informasi dari masyarakat, siapa yang mengambil gading Gajah dan mengambalikannya boleh ke Polres Bener Meriah dan juga Polres Bireuen.
KBO Satreskrim Polres Bireuen, Ipda Safaruddin menambahkan, pihaknya meminta dan mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan gading gajah itu, agar segera melapor dan mengembalikannya.
“ Gading Gajah itu harus dikenbalikan kepada pemerintah dan melalui kami sebab tidak boleh dikuasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab, dan dapat dipidana karena gajah merupakan satwa langka yang dilindungi pemerintah,” terang Iptu Wijaya Yudi.
Terkait hilangnya gading gajah pasca ditemukan dalam kondisi mati, di kawasan Alue Batee Plah, Desa Pante Peusangan, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen diharapkan siapapun yangb menedmukannya harfus dikembalikan.
Selain itu Tim BKSDA Aceh dan tim kesehatan sudah melakukan otopsi, untuk memastikan penyebab matinya seekor gajah yang ditemukan, di kawasan Alue Batee Plah, Desa Pante Peusangan, Juli, Bireuen.
Tim tersebut juga telah mengambil sampel mulai limpa, paru-paru, jantung, hati, dan usus untuk. Sementara tim dan dokter BKSDA itu akan melakukan pemeriksaan ke laboratorium forensik, guna memastikan apakah mengandung toksit atau racun, atau kemungkinan gajahnya mati dengan wajar. (HERA)