SURABAYA, beritalima.com – Drs Nurwiyatno, M.Si Komisaris Utama (Komut) PT Jamkrida (Penjaminan Kredit Daerah) Jatim yang baru.
Penggantian Komut tersebut setelah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jamkrida Jatim, di Hotel Papilio Jl A Yani Surabaya, Jum’at (28/4) malam.
RUPSLB yang dipimpin oleh Dirut PT Jamkrida (Drs Achmad Nur Chasan dihadiri anggota Dewan Komisaris Chusnul Arifin Damuri dan Mardiasto, jajaran Direksi PT Jamkrida, serta para pemegang saham., disaksikan dan disahkan notaris.
Dalam kesempatan itu Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Dr H Akhmad Sukardi, MM minta kepada Komut PT Jamkrida Jatim yang baru Drs Nurwiyatno, M.Si agar perjuangan diteruskan. Ada hal yang belum selesai dikerjakan utamanya dalam menata kesejahteraan karyawan PT Jamkrida kedepan bila sudah ada yang memasuki masa purna tugas dari PT Jamkrida Jatim. Harus ditata, setiap bulan harus disisihkan untuk asuransi agar para karyawan punya tunjangan jika sudah pensiun.
“Perjalanan hidup warna warni, terkadang harus hidup bersama tapi terkadang berakhir. Perjalanan PT Jamkrida selama ini ber-gerilya, kantornya berpindah-pindah. Semua pasti selesai pada saatnya. Berakhir disini (maksudnya di PT Jamkrida Jatim) bukan berakhir segalanya. Suatu saat kita masih bisa sering bertemu. karena saya masih tugas sesama perusahaan daerah di Bank Jatim,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Jatim yang diwakili Asisten Sekda Provinsi Jatim bidang Pereknomian dan Pembangunan Ir Fatah Yasin mengatakan, atas nama pemegang saham menyampaikan terima kasih kepada Dr H Akhmad Sukardi, MM yang selama 6 tahun dua periode sudah menjalain hubungan baik dengan direksi, dan telah banyak memberikan warna, sehingga sampai tahun buku 2016 walaupun belum maksimal tapi kinerjanya semakin meningkat.
Tidak mudah mencapi sosok pengganti Komut. Pak Gubernur Jatim beberapa kali memberikan beberapa pertimbangan pengganti PT Jamkrida Jatim, akhirnya Drs Nur Wiyatno, M.Si yang dianggap tepat untuk meneruskan perjuangan Dr H Akhmad Sukardi, MM
“Komisaris dan direksi harus menjadi satu kesatuan sehingga PT Jamkrida Jatim semakin kuat dan dapat mengarungi tantangan yang semakin berat,” harapnya..
Sesaat sebelum RUPSLB, ditempat yang sama dilaksaksanakan RUPS PT Jamkrida Jatim. Dalam kesempatan itu Dirut PT Jamkrida (Drs Achmad Nur Chasan menjelaskan, Tahun Buku 2016 merupakan tahun ke-enam operasional PT. Jamkrida Jatim yang didirikan dan mulai operasional sejak 15 Januari 2010.
Secara garis besar dilaporkan dihadapan peserta RUPS yang dihadiri anggota Dewan Komisaris, jajaran Direksi PT Jamkrida, dan para pemegang saham, kinerja perusahaan tahun buku 2016, modal disetor Rp. 180 milyar, total aset Rp. 228,78 milyar, penjaminan kredit Rp. 1,724trilyun, disalurkan kepada 53,352 UMKM dan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 160,074orang, pembayaran klaim Rp 16,84 milyar, dan penerimaan subrogasi Rp 3,58 milyar. Dari hasil kinerja tahun 2016 tersebut berpengaruh terhadap peningkatan modal sendiri/ ekuitas menjadi sebesar Rp.197,48 milyar.
Sementara, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) atau Business Plan tahun 2017 secara garis besar Prognosa Total Aset sebesar Rp.236.350.000.000,-, Target Penjaminan kredit sebesar Rp.2.200.000.000.000,-, Prognosa Investasi sebesar Rp. 222.000.000.000, UMKM yang dijamin sebanyak 88.000 UMKM, pnyerapan tenaga kerja sebanyak 264.000 orang,
Komut PT Jamkrida Jatim Dr H Akhmad Suakrdi, MM mengutarakan analisa yang dilakukan oleh jajaran Komisaris, dalam operasional tahun buku Pemegang Saham ini, pertama, bahwa target penjaminan kredit tahun 2017 sebesar Rp. 2,2 trilyun, ekspansi penjaminan harus dapat tumbuh melampaui RKAP 2017 diupayakan mencapai diatas Rp 2,2 triliyun. Hal ini disamping memberikan manfaat terhadap pertumbuhan UMKM juga untuk meningkatkan pendapatan operasional PT. Jamkrida Jatim.
Kedua, pertumbuhan laba bersih menunjukkan perkembangan positip. Laba bersih tahun 2016 sebesar Rp.5,12 milyar meningkat Rp.1,1 milyar (27%) dari tahun 2015 sebesar Rp.4,02 milyar.
Ketiga, didalam perusahaan penjaminan, khusus untuk biaya klaim merupakan pos biaya yang mempunyai kedudukan yang sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Biaya klaim yang dibayar pada tahun 2016 sebesar Rp. 16,84 milyar naik sebesar Rp. 2,54 milyar (18%) dari tahun 2015 sebesar Rp. 14,30 milyar.
“Pos biaya klaim ini banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal, namun demikian kami tekankan kepada Direksi untuk mengkaji lebih mendalam baik terhadap penjaminan yang telah dilakukan maupun penjaminan yang akan datang,” katanya.
Hal keempat, yang ditekankan Dr H Akhmad Sukardi, MM adalah peningkatan produktifitas dibidang investasi dan penjaminan serta efisiensi disegala bidang.
Kelima, lanjutnya, core business perusahaan penjaminan adalah penjaminan Kredit, Klaim dan Subrogasi. Oleh karenanya berpotensi merugi bila dalam prosesnya tidak memperhatikan prinsip prudential (kehati-hatian). “Prinsip ini harus dilaksanakan dengan serius oleh seluruh jajaran Direksi dan seluruh karyawan,” pesannya wanti-wanti..(**).