JAKARTA, BERITALIMA – Bila berkumpul bersama-sama untuk menyampaikan pendapat serta gagasan dalam sebuah forum resmi adalah bagian dari demokrasi, maka dengan Mosonipi, orang Pelauw atau Matasiri telah mengenal sistem yang paling digandrungi oleh negara negara modern itu sejak ratusan tahun lalu.
Mosonipi, sebuah tradisi berkumpul untuk mencari solusi dengan mengedepankan semangat egaliter.
Tradisi positif itu pula yang sudah lama diadopsi secara turun temurun oleh para anak adat negeri Pelauw ketika membentuk Ikatan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Pelauw (IPPMAP), sebagai alat perjuangan resmi setengah abad lalu.
Sebagai anak kandung, spirit besar IPPMAP adalah memperbaiki pranata ekonomi dan intelektual anak negeri untuk kedepan jauh lebih baik
Nah, sesuai dengan realitas tersebut, Mosonipi IPPMAP 2017 yang akan berlangsung di Ballroom Mes Maluku, Jakarta Pusat pada Sabtu dan Minggu (20 – 21 Mei) itu, sengaja mengambil tema besar “Merumuskan Jalan Baru Masa Depan Matasiri”. Dengan harapan, ada banyak keputusan strategis yang lahir dari pertemuan itu.
“Mosonipi akan menjadi panggung akbar bagi seluruh generasi Pelauw atau Matasiri di segala pelosok tanah air,” kata Sidik Maulana Tualeka, ketua panitia Mosinipi.
“Harapan kami, Mosonipi kali ini harus bisa memproduksi keputusan – keputusan besar terkait masa depan Matasiri dan generasinya di kemudian hari,” ucap pria yang akrab dipanggil dengan sebutan Bara itu.
Menurut dia, ada dua agenda besar yang diusung dalam Mosonipi 2017 tersebut. Pertama adalah, meminta pertanggungjawaban kepengurusan periode 2013-2016 dan kedua, memilih Ketua Umum IPPMAP yang baru untuk periode 2017-2020.
Namun, selain itu, akan juga dilakukan amandemen statuta organisasi seperti anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi. (*)