ILustarasi
KEPULAUAN SULA,beritaLima,com ||Kurang lebih dua bulan pemadaman bergilir terjadi di wilayah pasokan listrik PLN Area Kecamatan Mangoli Barat, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara
Pada setiap harinya, PLN Area Kecamatan Mangoli Barat dengan alasan pemeliharan pada mesin pembangkit listrik dilakukan secara bergiliran, karena diduga ada mesin pembangkit listrik yang rusak sehingga tidak mampu penampung beban yang ada,” ucap sala satu warga yang namanya tidak mau disebutkan, Selasa (17/12/24)
Dia mengatakan, dirinya merasa jenuh juga dengan seringnya pemadaman listrik saat sore hingga malam hari. Sebab, di waktu tersebut, merupakan waktu vital di tengah banyak aktivitas yang dilakukan seperti mandi, sholat bahkan aktivitas penting lainnya.
“Dalam seminggu kadang bisa dua kali pemadaman bergilir. Dan kejadian ini sudah berlangsung kurang lebih dua bulan lamanya,” keluh dia.
Menurutnya, motto PLN yang “Prestasi Nyata, Terang Indonesia” adalah pepesan kosong jika dikomparasikan dengan keadaan listrik di wilayah area PLN Kecamatan Mangoli Barat dan Kecamatan Mangoli Utara
“Sudah dua bulan keadaan pemadaman bergilir ini terjadi. Selalu saja alasannya adalah pemeliharaan mesin pembangkit listrik yang sedang dilakukan pemeliharaan atau diperbaiki. Dan kalau pemeliharaan hingga berbulan-bulan tanpa jelas kapan berakhirnya pemadaman bergilir ini juga akan membuat masyarakat jenuh dan emosional,” papar dia.
“Jangan sampai PLN Bima melakukan dugaan penghematan atas kondisi ini,” sambungnya.
Untuk itu, dia meminta, pihak PLN Kecamatan Mangoli Barat bisa memberikan penjelasan yang detail dan fakta yang terjadi pada mesin pembangkit listriknya yang ada di Kecamatan Mangoli Barat
“Kalau tak mampu diperbaiki ya diganti dengan pembangkit listrik yang baru. Jangan dibiarkan berlarut-;larut soal pemadaman bergilir ini. Kami pun bertanya kapan pemadaman bergilir ini berhenti di Kecamatan Mangoli Barat
pada khusunya PLN?,” cetus sala satu warga tersebut itu.
Sementara itu, pihak PT. PLN (Persero) Kecamatan Mangoli Barat, masih dikonfirmasi lebih lanjut atas pemberitaan ini. [dn]