Hal tersebut dibenarkan Komandan Lanud Pattimura, Kolonel Pnb Aldrin P.Mongan,S.T.,M.Hum ketika di konfirmasi melalui seluler oleh media ini. (Senin, 26/09).
“Simulasi ini merupakan agenda penting Lanud Pattimura dan Bandara Internasional Pattimura guna memberikan pemahaman bagi para pelaku latihan tentang bagaimana mekanisme penanganan dan pola penindakan terhadap aksi terorisme agar dapat digerakkan sewaktu-waktu jika terjadi insiden terorisme khususnya di area Publik Seperti Bandara Internasional Pattimura,” tandasnya.
Mongan melanjutkan, Dalam sekenario kali ini digambarkan ada dua orang DPO teroris jaringan Mars yang akan melarikan diri dari wilayah Maluku dengan menggunakan pesawat udara melalui Bandara Pattimura Ambon. Yang informasinya didapat dari anggota Intelijen Lanud Pattimura dan disampaikan kepada Airport Operation & Readiness Section Head (APSH).
Kemudian, lanjut Mongan mendiskripsikan simulasi, APSH meyampaikan informasi tersebut kepada GM Bandara Pattimura dan Selanjutnya dilaporkan kepada Komandan Lanud Pattimura Serta Polsek Bandara Pattimura. Dengan cepat Anggota Satuan Polisi Militer Lanud Pattimura dan Anggota Kepolisian Sektor Bandara Pattimura menuju Bandara Pattimura kemudian segera meringkus dan melumpuhkan pergerakan kedua teroris tersebut yang sebelumnya sudah dipantau oleh petugas Avsec dari Layar CCTV.
Dalam penyergapan tersebut petugas terpaksa menembakkan timah panas kepada salah satu terduga teroris karena berusaha melarikan diri dan melawan petugas.akhirnya kedua orang terduga teroris tersebut dapat diamankan dan operasional Bandara Pattimura dinyatakan kembali normal dan kondusif sehingga bisa beroperasi kembali dengan normal.
Hadir juga dalam latihan tersebut GM Bandara Pattimura,Kapolsek Bandara Pattimura,Dansatpom Lanud Pattimura dan Kaintelpam Lanud Pattimura (FAR)