KUPANG, beritalima.com – Usia kepemimpinan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskoda dan Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi (Victory-Joss) genap berusia dua tahun pada Sabtu (5/9/2020).
Setelah dua tahun NTT dinahkodai Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef A. Nae Soi, apa yang didesain dalam visi misi sudah mulai memberikan hasil. Harus diakui bahwa, NTT pasca dua tahun, sudah mulai bangkit. Minimal bangkit dari beberapa persoalan serius di masa lalu. Bangkit dari belenggu kemiskinan, ketimpangan, pengangguran, kelaparan, gizi buruk, serta bangkit dari masalah klasik yang sudah begitu akut, yaitu masalah stunting dan human trafficking.
Berdasarkan data BPS 2019, jumlah orang miskin di NTT ternyata mulai berkurang. Kemiskinan NTT sudah berkurang sebesar 0,19 (20,43 persen) di tahun 2019 dari 20,62 persen.
Demikian disampaikan Kepala Bappelitbangda NTT, Kosmas Damianus Lana, saat kegiatan Mengungkap Jejak-Jejak Karya 2 Tahun Kepemimpinan Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef A. Nae Soi di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu (5/9/2020).
Menurut Kosmas, masalah stunting, gizi buruk, kematian ibu dan anak juga sudah berhasil dikendalikan peningkatannya. Ukurannya adalah, berdasarkan data e-PPGM (elektronik Pengukuran Pencatatan Gizi Berbasis Masyarakat) tahun 2020, angka prevalensi stunting menurun dari 42,6 persen pada tahun 2018, menjadi 27,9 persen (Februari 2020), dan bahkan kondisi kasus Gizi Buruk agregat provinsi mulai berubah ke angka 2,4 persen (di bawa standar WHO).
Bersamaan dengan itu pula, kasus Gizi Buruk mengalami pengurangan menjadi 8,2 persen (di bawa standar WHO). Pencapaian penurunan kasus kematian ibu, bayi dan balita juga menunjukkan kinerja yang memuaskan.
Dikatakan Kosmas, setelah hampir dua tahun bekerja, angka kematian ibu menurun dari 163 orang menjadi 98 orang pada tahun 2019. Angka kematian bayi menurun dari angka 1.044 bayi menjadi 822 bayi pada tahun 2019 dan kematian balita dari 1.174 balita menjadi 83 balita pada tahun 2019.
Selanjutnya dia menjelaskan, upaya pencapaian Universal Health Coverage (UHC) pada tahun 2019 juga sudah mencapai presentase 84 persen 84,67 persen. Selain itu, skor indeks pembangunan gender mencapai angka 96,67 persen dan indeks pemberdayaan gender pada skor 97,42 pada tahun 2019.
Di bidang infrastruktur lompatan besar juga sedang dilakukan Victory-Joss. Sebagaimana janji keduanya dalam kampanye di masa Pilgub NTT 2018 bahwa, dalam tiga tahun, masalah buruknya infrastruktur jalan provinsi akan tuntas diselesaikan. Kini, setelah dua tahun kepemimpinan Victory-Joss, persoalan ini sudah mendapat atensi khusus dan dilakukan percepatan yang luar biasa, di mana dari total 2.650 km jalan provinsi di seluruh NTT, dan sekitar 906,47 km yang dikategorikan dalam kondisi tidak mantap; rusak ringan dan berat, kini sudah dan terus dikebut penyelesaiannya.
Dalam roadmap pemerintahan ini, di tahun 2020, targetnya adalah 497,62km ruas jalan provinsi yang sudah dan sedang diperbaiki. Selanjutnya pada tahun 2020 akan diselesaikan sisanya. Tetapi akibat pandemi Covid-19 dan masalah keterbatasan anggaran, di tahun 2020 ini panjang jalan provinsi yang bisa diselesaikan sampai akhir tahun nanti adalah sekiatr 372,74 km.
Dia mengatakan, tiap tahun anggaran pembangunan jalan dan jembatan terus meningkat sesaui kemampuan fiskal Pemerintah Provinsi NTT. Tahun 2018 Rp168.359.716.870 meningkat hampir 315 persen, dan pada tahun 2019 menjadi Rp529.347.810.113,55, dan pada tahun 2020 mencapai Rp731.448.801.154. Ada kenaikan hampir 450 persen dari tahun 2018.
Dengan peningkatan anggaran total, total pengerjaan jalan provinsi pada tahun 2019 sepanjang 139,47 km dan pada tahun 2020 dikerjakan 357,313 km dengan rincian : 158,65 km (HRS), 14,5 km (GO+), 234,163 (GO). Paket SMI 2020, 154,1 dan Bank NTT : 1.8,55 km.
Kolaborasi multi pihak dalam pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dapat ditunjukkan oleh pengerjaan jalan untuk mendukung pembangunan Observasi Timau yang merupakan pusat kajian astronomi terbesar di Asia Tenggara bahkan Asia yaitu pengerjaan jalan sepanjang 40 km dari total 57 km panjang ruas jalan Bokong-Lelogama-Timau.
Acara tersebut dipandu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Abraham Maulaka, dengan menghadirkan narasumber, yakni Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Ekonomi, Prof. Daniel Kameo, Asisten I Bidang Pemerintahan Setda NTT, Benyamin Lola, dan Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT, Kosmas Damianus Lana, serta pimpinan OPD Lingkup Pemprov NTT. (L. Ng. Mbuhang)