Raja Ampat, Beritalima.com – Masyarakat adat di Kabupaten Raja Ampat, mengancam akan memalang seluruh ulayat adat mereka yang masuk sebagai spot favorit wisatawan di Kabupaten Bahari tersebut, jika Pemerintah daerah Kabupaten Raja ampat tetap ngotot untuk memberantas iuran yang selama ini mereka tarik bagi setiap wisatawan, terutama Wayag dan spot favorit Pianemo.
Pernyataan ini di sampaikan Tokoh adat kampung Saukabu, Florens Dimara Kamis kemarin mewakili para kepala kampung dibeberapa wilayah kampung dan tokoh –tokoh adat dari Wayag, Pianemo, dan Waiwo, Saukabu.
Mereka meminta Bupati Raja Ampat untuk segera menghentikan niatan memberantas iuran yang selama ini mereka pungut, sesuai kesepakatan dengan pemilik ulayat dan wisatawan di Raja Ampat .
Namun berjalannya waktu, Bupati Raja Ampat membentuk Tim Saber Pungli yang terdiri atas Kepolisian, Kejaksaan, Bagian Hukum Pemda Raja Ampat dan Inspektorat Kabupaten Raja ampat. Jika Saber Pungli menghalangi kegiatan masyarakat adat diatas spot –spot wisata di maksud, Florens Dimara dan masyarakat adat mengancam akan memalang seluruh spot wisata dan menutup seluruh akses menuju tempat-tempat wisata hingga tuntutan mereka dikabulkan.
“ Kami serius akan memalang, karena iuran yang ditagih masyarakat adat adalah untuk kebutuhan keluarga dan perawatan spot wisata , sebab Pemda saja tidak peduli dengan kebersihan spot wisata” tegas Florens Dimara
Dtempat yang sama tokoh pemuda, Kampung Saupir Zeth Demas Sauyai , menyampaikan jika iuran masyarakat adat ini dihentikan , siapa yang akan menggaji masyarakat setempat untuk merawat dan menjaga kelestarian spot wisata.
Sebab dengan adanya iuran tersebut, otomatis dapat menghidupi masyarakat untuk menjaga spot wisata dan pembangunan kampung dan lain-lain. “ Kasian Pemda saja tidak menggaji kami, baru mau berantas sebelum berantas harus cari solusi dulu “ tuturnya.
Sementara itu, Manawir Paul Finsen Mayor, S.IP Ketua Dewan Adat Byak Betew Raja Ampat sekaligus Ketua DAP Wilayah Raja Ampat saat menerima aspirasi masyarakat adat , berjanji akan bertemu Bupati Raja Ampat guna mengkaji ulang pernyataan yang di sampaikan dan sekaligus memperjuangkan apa yang menjadi tuntutan masyarakat adat ini. (Charles)