Dubes Helmy Fauzi: Mesir Pintu Potensial Benua Afrika

  • Whatsapp
Dubes Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi

KAIRO, beritalima.com – Mesir adalah pintu masuk potensial bagi ekspor Indonesia ke Benua Afrika, yang mempunyai penduduk sebanyak 1,2 miliar jiwa, dengan produk domestik bruto (PDB) 2 triliun dolar AS, dan pasar senilai 550 miliar dolar AS.

“Pasar masih sangat luas, karena sampai sekarang ekspor Indonesia ke Benua Afrika baru senilai 4,2 miliar dolar AS. Mesir adalah pintu masuk potensial ekspor Indonesia ke Afrika,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi, di Kedubes RI di Kairo (9/12), seperti dilaporkan Sihol Manullang dari Kairo (10/12).

Kedubes mempertemukan 13 perusahaan asal Indonesia yang menjadi peserta Intra- African Trade Fair (IATF) dengan wartawan Mesir di Kairo. Pameran berlangsung 11-17 Desember 2018, yang diikuti hampir semua negara di Benua Afrika. Tak mau ketinggalan, Indonesia membuka stand.

Helmy Fauzi mengatakan, secara geografis, Mesir adalah pintu masuk yang potensial, karena berada di dekat persinggungan Benua Asia, Afrika, dan Eropa, termasuk Terusan Suez.

Mesir sendiri sebagai suatu negara adalah pasar empuk bagi ekspor Indonesia, karena mempunyai 100 juta penduduk, urutan tiga di Afrika setelah Nigeria dan Ethiopia. Tak hanya itu, kawasan perdagangan bebas Mesir dengan beberapa negara di kawasan, membuatnya lebih berpotensi.

Dubes Helmy menghargai inisiatif Afreximbak dan African Union mengadakan pameran IATF 2018. Indonesia berpartisipasi aktif dengan menyertakan 13 perusahaan dan membawa 50 pebisnis Indonesia.

Perusahaan dari Indonesia peserta IATF adalah PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PTPN), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT Pertamina Lubricants, PT Kapal Api Global, PT Tunas Utama Cipta, PT AK Goldenesia, PT Megumi Shigen Indonesia, PT Dahliah Duta Utama, PT Mensa Grup Indonesia, PT Iqra Visindo Teknologi, PT Pura Barutama, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Danora Agro Prima, PT Talaza Glova Savana, dan Indonesia Eximbank.

Perdagangan Indonesia-Mesir tahun 2017 tercatat senilai 1,5 miliar dolar AS, dengan surplus bagi Indonesia. Ekspor Indonesia ke Mesir antara lain palm oil, kopi, karet, filamen, dan kertas. Adapun impor Indonesia dari Mesir antara lain jeruk, fosfat, kurma, dan aspal. Sedikitnya 60 persen konsumsi kopi di Mesir berasal dari Indonesia.

Sampai sejauh ini investasi perusahaan Indonesia di Mesir senilai 40 juta dolar AS, sedangkan investasi perusahaan Mesir di Indonesia senilai 5 juta dolar AS. Dalam Trade Expo Indonesia di Jakarta Oktober 2018, Kedubes RI di Kairo membawa 75 importir asal Mesir.

Enam perusahaan Mesir yang selama 2017 membukukan nilai impor yang signifikan, memperoleh Primaduta Award. Nilai kesepakatan transaksi dalam pameran tersebut senilai 78,4 juta dolar AS. Nilai itu naik dibandingkan event sejenis 2017 lalu dengan transaksi 53,5 juta dolar AS, atau mengalami kenaikan 41 persen. (rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *