Dugaan Kelalaian Puskesmas Tegalsari Mengakibatkan Kematian Pasien di Jalan Jadi Sorotan

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Kasus kematian salah satu warga Tegalrejo yang di duga merupakan buah dari kelalaian petugas Puskesmas makin menjadi bola panas.Ketua LSM LP-RI DPC Banyuwangi Sujiyono mulai angkat bicara.

Menurut pria yang di kenal sebagai aktivis muda yang selalu berpihak pada rakyat kecil ini mengatakan bahwa kalau memang kejadianya seperti yang di muat di berita online, hal itu jelas kesalahan atau keteledoran pihak Puskesmas dalam memberikan pelayanan.

Bacaan Lainnya

“Yang jelas disitu di duga ada kesalahan diagnosa, yang pasien harusnya masuk kriteria kritis, oleh petugas jaga setelah di periksa hanya di kategorikan sedang, ini adalah awal yang fatal. Dan menurut yang di beritakan juga bahwa pernyataan bahwa kondisi pasien kritis di kuatkan oleh pendapat Dr Kuryanto yang saat itu hadir dalam pertemuan,” papar Jiyon.

Terkait pihak Puskesmas yang sudah mengunjungi pihak keluarga korban dan mengaku bahwa sudah terjadi islah dan pihak keluarga korban sudah menerima dan ikhlas, Jiyon menambahkan.

“Ini bukan masalah sudah ada islah apa belum, ini masalahnya menyangkut dugaan tindak pidana yang di lakukan oleh oknum petugas Puskesmas yang berakibat hilangnya nyawa seseorang. Keluarga boleh damai namun pidananya harus tetap jalan,” ungkapnya.

“Dalam waktu dekat saya juga akan melakukan investigasi, saya akan temui semua piha terkait, kita lihat saja hasilnya nanti, bila terdapat indikasi keteledoran dari pihak Puskesmas, maka saya akan melaporkan hal ini pada pihak yang berwenang,” pungkas Jiyon.

Sebelumnya, Saat dikonfirmasi di Kantornya, Dr.Rohmah yang juga didampingi Kabid Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Dr.Kurniyanto, Mengatakan bahwa petugas puskesmas sudah berupaya maksimal.

“pastinya saya yakin petugas kami sudah berupaya maksimal dalam menjalankan tugas, namun kami akui disini harus ada evaluasi dan perbaikan kedepan, baik itu secara management ataupun SDM, kami sadari itu, dan kami juga akan memberikan pelatihan pelatihan pada petugas kami ketika emergancy itu bagaimana, sementara ini fokus kita tertuju pada covid, tapi juga kita tidak mengurangi pelayanan pada masyarakat.”ungkapnya.

Masih menurut, Dr.Rohmah, bahwa Tim Puskesmas Sudah datang kerumah duka.

“tim kami didampingi forpimka kecamatan Tegalsari sudah datang ke rumah duka, dan kami juga meminta maaf kepada pihak keluarga apabila mungkin dianggap pelayanan kami tidak maksimal.” imbuhnya.

Dr.Rohmah, Juga tidak menampik jika dalam perjalanan ke rumah sakit, pasien tersebut tidak dibekali Surat rujukan.

“memang petugas kami tidak memberikan surat rujukan karena beberapa pertimbangan, dan berkaitan dengan fasilitas ambulance, kami juga akui tenaga driver kami sangat kurang, untuk sopir ambulance di tempat kami tidak stanby, pas saat itu kok kebetulan tidak dapat di telpon, sehingga kami tawarkan pada keluarga pasien waktu itu, apakah mau menunggu sopir kami untuk menggunakan ambulance atau berangkat sendiri, dan si keluarga pasien memilih untuk berangkat sendiri menggunakan sepedah motor.” jelasnya.

Sementara Menurut Dr.Kurniyanto, Kepala Bidang Pelayanan masyarakat dinas kesehatan Kabupaten Banyuwang, menuturkan kedepan harua selalu ada evaluasi dan perbaikan.

“ya kami berharap memang harus ada evaluasi secara internal di pihak puskesmas, baik itu SDM dan Management, dan kami juga akui banuak kekurangan di puskesmas tegalsari, karena idealnya puskesmas yang rawat seperti ini armada ambulance itu ada dua dan sopirnya pun terhitung 24jam, pada intinya kami tidak akan berhenti melakukan perbaikan dalam menjalankan pelayanan pada masyarakat.” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Salah satu pasien Puskesmas tegalsari, Warga desa tegalrejo meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit tanpa pendampingan tenaga medis dan tidak menggunakan fasilitas Ambulance. (Abi)

beritalima.com

Pos terkait