MALANG, beritalima.com| Dugaan adanya monopoli proyek Penunjukan Langsung (PL) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, semakin jelas, dan seperti yang dikabarkan beberapa waktu lalu, yang dirilis oleh Malang Corruption Watch (MCW) pada Oktober 2019 lalu. Yang beberapa waktu lalu sempat menduga jika proyek PL di Pemkab Malang, sebagai modus ajang korupsi.
Berdasarkan informasi yang beredar dikalangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Malang baru baru ini. Beberapa OPD telah dipanggil oleh Bupati Malang, yang diduga untuk membagi bagikan plot prosentase proyek yang diperuntukkan untuk menantunya Bupati.
“Informasi yang saya dapat dari beberapa OPD pemkab Malang bahwa, beberapa waktu lalu Bupati telah memanggil beberapa OPD untuk memplot anggaran proyek untuk menantunya,” ujar sumber terpercaya yang enggan namanya dimediakan kepada beritalima.com, Sabtu 18/04.
Dugaan itu semakin kuat, saat salah satu rekanan (kontraktor) berinisial R menjelaskan bahwa saat ini, lelang PL maupun Tender di LPSE sudah tersedia. Namun, beberapa rekanan mengaku bingung untuk melakukan penawaran, khususnya PL.
“Saya bingung mas, mau membuat penawaran ke mana?. Karena semua PL sudah tersedia. Tapi semua kantor kantor tutup karena wabah corona. Saya curiga ada permainan di dalamnya. Ketika wabah covid 19 reda, saat kita melakukan penawaran pihak OPD mengatakan proyek sudah habis,” ujar R, salah satu rekanan yang biasa mengerjakan proyek pemkab Malang ini dihubungi awak media.
R juga mendengar desas desus soal pembagian proyek PL untuk menantu Bupati. Menurutnya itu sudah hal yang umum permainan proyek di Kabupaten Malang tersebut. Pasalnya, beberapa bulan yang lalu tepatnya 2019, sudah dirilis di MCW dan dimuat dibeberapa media online.
“Itu sudah ramai dirilis MCW beberapa bulan lalu, Namun itu sudah ditepis Bupati Malang bahwa Nama menantunya dicatut,” tandasnya. (san)