GRESIK,beritalima.com- Perlombaan rias pengantin muslim dan fashion carnaval yang diadakan di pusat perbelanjaan Gress Mall GKB Kabupaten Gresik, mendapat apresiasi dari Wakil Ketua DPRD Gresik, Nur Saidah.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi) dinilai oleh politisi asal partai Gerindra ini sangat positif untuk meningkatkan kemampuan bagi profesi seorang perias dan disainer dalam mengembangkan bentuk karyanya.
Untuk itu, Politisi cantik ini meminta kepada mereka untuk selalu update perkembangan fashion dan kosmetik supaya bisa diterima oleh semua kalangan.
Meski demikian, Dia memberikan masukkan agar tata nilai rias dan disain fashion harus tetap mengacu pada koridor nilai kearifan lokal, tidak meninggalkan nilai agama dan filosofinya.
Dia mencontohkan, seperti halnya di zaman dulu, jika ingin merias pengantin, maka mereka harus puasa terlebih dulu.
Dari Kegiatan ini, Nur Saidah berekspektasi bahwa, akan muncul perias ada disainer berkelas, yang dapat mewakili Gresik dikanca regional maupun Nasional.
“Saya harapkan semua kontestan lebih mengasah lagi keahliannya agar bisa lebih baik di perlombaan tahun depan. Agar tiap tahun mewakili ajang baik ditingkat Jawa Timur maupun Nasional,” harap Dia, saat menghadiri acara tersebut. pada, Rabu (29/06/2022).
“Mudah mudah acara ini tahun depan terus bisa menyajikan karya terbaik dari para perias dan disainer,” sambungnya.
Sebagai Pimpinan legislator Dia juga mendorong kepada pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas pariwisata untuk ikutserta mendukung acara ini.
“Saya mewakili legislatif menyampaikan support yang sebesar-besarnya dan dan harus menjadi atensi Dinas pariwisata untuk ikut mensukseskan acara ini,”pungkasnya.
Selain Nur Saidah, Kegiatan lomba rias pengantin muslim dan lomba fashion kostum karnival juga mendapat dukungan Sahrul Munir dari Fraksi PKB.
Sementara itu, Ketua Harpi Melati Kabupaten Gresik Nurul Fajriah mengatakan, kegiatan ini melibatkan perias dari masing-masing Kecamatan di Kabupaten Gresik. Harapannya, untuk menyamakan tata cara busana pengantin khas Gresik. Sehingga, adat dan budaya masih terjaga secara baik.
Setelah lomba tata rias pengantin selesai, peserta mengikuti lomba fashion show.
“Kegiatan ini untuk menyamakan para perias dalam menata busana pengantin dan dalam fashion terhadap busana khas daerah Gresik,” kata Nurul Fajriah.(Khoiron).
