JAKARTA, beritalima.com | Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan teknologi yang sangat pesat bagi dunia usaha. Hal ini otomatis meningkatkan persaingan pasar baik nasional maupun global. Tidak lepas dampak dari Pandemi Covid-19, banyak pola hidup yang berubah karena kita harus lebih banyak berada di rumah hal ini membuat perubahan teknologi semakin digunakan termasuk dalam dunia usaha.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama pandemi Covid-19 membelenggu Indonesia, minat masyarakat dalam berbelanja secara online meningkat. Berdasarkan data yang dihimpun BPS, rata-rata peningkatan produk yang terjual di marketplace dalam kurun waktu April 2020 – Juni 2020 (masa pandemi) mencatat rata-rata peningkatan 20% dari bulan-bulan sebelumnya.
Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera, Akbar Djohan melihat hal ini menjadi suatu langkah baik, karena itu bertepatan Hari Ulang Tahun PT. Krakatau Bandar Samudera (KBS) Ke-25 Tahun akan menyelenggarakan pelatihan digital untuk pengembangan UMKM.
“Hal ini kami lakukan untuk mendukung bisnis para UMKM bisa tetap berjalan secara optimal pasca pandemi Covid-19, karena dibutuhkan cara baru yang dapat mendukung perkembangan usaha. Berbagai tantangan yang kita hadapi sekarang semakin menekankan pentingnya migrasi dan transformasi digital,” Ungkap Akbar dalam acara zoom yang diselenggarakan KBS (25/02).
Akbar juga mengatakan tujuan utama pelatihan ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya para pelaku UMKM tentang bagaimana memanfaatkan digitalisasi untuk sistem manajemen usaha sampai kepada memasarkan produknya.
“Kita harus terus belajar dan mengoptimalikan lagi penggunaan digital, karena saat ini penggunaan digital sangat berpengaruh untuk keberlangsungan sebuah usaha. Kita tidak boleh tergerus oleh zaman, harus terus mengupdate segala perkembangan digital ini,” tambah Akbar.
Akbar juga melihat di dalam masa pandemi covid-19 ini permasalahan yang dihadapi UMKM bukan hanya keterbatsan pembiayaan, tapi juga keberlanjutan usahanya di dalam platform digital karena masih banyak UMKM yang belum memanfaatkan platform digital ini untuk usaha mereka.
“Saya juga mengapresiasi Ketua Umum BPP HIPMI Cilegon, Akhmad Suhandi yang ikut berkolaborasi KBS dengan HIPMI Cilegon untuk memberikan dukungan kepada UMKM Cilegon yang terpilih berupa dana bantuan modal usaha,” sebut Akbar.
Terakhir Akbar menjelaskan tujuan besar KBS ialah agar UMKM nasional dapat tumbuh dan bersaing di level nasional maupun global, karena UMKM digital produktif merupakan kunci pemulihan ekonomi negara.
“Kami akan menggandeng Amazon Web Services Indonesia dan HIPMI untuk pembekalan UMKM dalam pelatihan-pelatihan digital, khususnya bagi UMKM yang ada di Cilegon. Karena tadi masih banyak sekali UMKM yang antusias bertanya namun belum dapat kesempatan karena keterbatasan waktu narasumber,” lanjut Akbar.
Anthony Amni selaku Head of Mid-Market Segment Amazon Web Services Indonesia menyampaikan bahwa pihaknya menyambut permintaan Akbar Djohan untuk bekerja sama dalam membuat pelatihan UMKM dengan senang hati. Dirinya mengatakan bahwa tujuan AWS sendiri ingin meningkatkan laju transformasi digital Indonesia, khususnya bagi para pelaku bisnis dan UMKM.
“Request dari pak Akbar Djohan kami sambut dengan senang hati, dan tujuan dari AWS sendiri adalah terus mendorong transformasi digital bagi para pelaku bisnis dan UMKM Indonesia. Kami juga akan menggandeng HIPMI dan Menara Digital Enterprise untuk merealisasikannya. Dengan adanya kolaborasi seperti ini, merupakan sebuah kebanggaan dapat berkontribusi bagi iklim digital Indonesia. Apalagi jika UMKM Indonesia dapat terus berkembang dan go internasional,” tutup Anthony.