Dukung PEN, Ketua DPD RI Minta Pemda Percepat Belanja APBD

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyoroti laporan Kementerian Keuangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD) yang masih sangat rendah.
Karena itu, LaNyalla meminta seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mempercepat belanja APBD, sekaligus membantu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Karena berdasarkan informasi Kemenkeu, realisasi APBD hingga akhir Mei baru 20,1 persen atau Rp 231,32 triliun.

Serapan anggaran masih sangat rendah sehingga membuat Pemerintah khawatir. “Padahal di periode yang sama 2020, realisasi sudah mencapai Rp 291,72 triliun atau 24,9 persen dari pagu anggaran. Penting Pemda bergerak mempercepat realisasi APBD,” tutur LaNyalla dalam keterangan pers yang diterima awak media pekan ini.

Senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur ini mengatakan, realisasi APBD sangat menentukan PEN. Percepatan pembelanjaan anggaran daerah diperlukan buat kelancaran penanganan pandemi Covid-19. “Harapan kita daerah segera melakukan percepatan, membantu pemulihan ekonomi dan mempercepat penanganan dampak Covid-19,” sebut dia.

Ia meminta kepala daerah memperhatikan pentingnya serapan anggaran. Apalagi penerimaan daerah juga tak lebih baik dibanding periode sama tahun sebelumnya. “Catatan Kemenkeu realisasi APBD Mei 27 persen. Gubernur, bupati, walikota beserta jajarannya harus memikirkan cara menggenjot peningkatan belanja sekaligus pemasukan daerah.”

LaNyalla menyadari pandemi Covid-19 yang belum membaik membuat ekonomi daerah tak menunjukkan tren positif. Meski begitu, dia berharap Pemda memanfaatkan sektor yang masih bertahan di tengah gempuran wabah Corona.

“Sektor perikanan dan pertanian cukup berhasil di tengah pandemi. Pemda perlu memanfaatkan peluang ini, dengan membuat berbagai program dan kebijakan yang membuat 2 sektor tersebut memiliki nilai tambah lebih,” ucap dia.

Pada sisi lain, LaNyalla mengapresiasi Pemda lantaran jumlah simpanan yang mulai berkurang. Akhir Mei simpanan Rp 175 triliun. Padahal bulan sebelumnya, simpanan Pemda di perbankan masih Rp 194,54 triliun.

“Pandemi memang membuat pemda kesulitan menjalankan programnya. Namun, saya meminta kepada pemda agar tak perlu takut mengeksekusi program-program yang akan berdampak nyata bagi masyarakat,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait