JAKARTA, beritalima.com | Rumah Milenial Indonesia (RMI) menyampaikan dukungan atas perpanjangan PPKM Level 4 sampai tanggal 2 Agustus 2021. Di sisi lain, RMI menyampaikan pentingnya pemberian bantuan sembako yang tepat sasaran kepada warga yang terdampak dengan situasi PPKM Level 4 ini.
Merespon situasi PPKM Darurat yang berlanjut menjadi PPKM Level 4, RMI bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat di beberapa wilayah di Jakarta.
Direktur Rumah Milenial Indonesia Wilayah DKI Jakarta, Carlos Wawo, yang turut serta dalam membagikan bantuan sembako ini menyampaikan bahwa bantuan sembako ini sangat dibutuhkan masyarakat di masa Pandemi COVID-19.
“Masyarakat mengalami kesulitan ekonomi terutama di masa Pandemi COVID-19. Adanya bantuan sembako ini adalah upaya untuk meringankan beban masyarakat dan harus dilakukan oleh pemerintah dengan tepat sasaran,” kata Wawo pada hari Selasa, 27 Juli 2021.
Carlos juga menyampaikan bahwa adanya bantuan sembako dari Kepolisian Republik Indonesia menunjukkan wajah humanis Kepolisian dan kedekatan Kepolisian dengan masyarakat.
“Masyarakat menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan sembako Kepolisian Republik Indonesia. Kami dari Rumah Milenial Indonesia Wilayah DKI Jakarta menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan menahan diri untuk keluar rumah,” jelasnya.
Rumah Milenial Indonesia melalui Direktur Eksekutif Defli Yuandika Ruso juga menyampaikan dukungan terhadap kebijakan PPKM demi menanggulangi pandemi COVID-19 yang sedang meningkat beberapa waktu belakangan ini.
“Perpanjangan PPKM Level 4 sampai tanggal 2 Agustus harus kita dukung bersama demi menurunkan laju penyebaran Covid-19. Di sisi lain, pemerintah melakukan penyesuaian untuk aktivitas dan mobilitas masyarakat terkhusus pelaku pasar rakyat, pedagang kaki lima, pelaku usaha kecil, dan lainnya sehingga mereka masih tetap dapat beraktivitas dengan prokes ketat,” kata Defli.
Defli mengharapkan program pemberian bantuan sembako, obat-obatan gratis dapat dilakukan secara tepat sasaran. Begitu juga program vaksinasi dapat dilakukan secara masif dan melibatkan berbagai pihak.
“Salah satu kunci menahan aktivitas masyarakat adalah dengan memberikan bansos dan obat-obatan gratis kepada warga yang membutuhkan. Pemerintah melalui Kementerian dan Dinas Sosial harus memiliki data penerima bansos yang lengkap dan sesuai kondisi masyarakat di lapangan. Selain itu program vaksinasi harus terus digencarkan untuk mencapai herd immunity di tengah masyarakat kita,” pungkasnya.