Dukung Pesantren Sains, Wagub NTB : Tepis Stigma Pesantren Jauh Dari Pelajaran Eksak

  • Whatsapp

Mataram,Berita Lima.com.
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mendukung adanya pembangunan Pesantren Sains. Hal ini juga sekaligus menepis berbagai stigma yang menyatakan pesantren seolah – olah jauh dari pelajaran eksak.

“Padahal banyak sekali lulusan pesantren
Pesantren kalo dikolaborasikan dengan apa saja pasti bisa. Semoga ini bisa berkembang disini, kalo mau kerjasama tentu banyak yg bisa kita kerjasama kedepan, dan pendidikan seperti ini bisa tumbuh subur,” ungkap Ummi Rohmi saat menerima audiensi dari Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) NTB yang berlangsung di Ruang Kerja Wagub NTB, Senin (22/08).

Ummi Rohmi juga mengatakan agar sosialisasi ke masyarakat dapat secara merata sehingga animo generasi muda terkait sains semakin meningkat.

“Harus disosialisasikan dengan baik agar anak muda NTB dapat mengetahui informasinya, animo terkait sains semakin meningkat, karena sekolah seperti ini tidak banyak,” tuturnya.

Pimpinan Pesantren Sains, H. Muhammad Abu Arif Aini M.Pd menjelaskan terkait konsep dari Pesantren Sains yaitu memadukan dalam satu gerak nafas dua ilmu yaitu islam dan sains.

“Selama ini kan sudah lama diusahakan dengan segala pola baik di perguruan tinggi, di perguruan tinggi islam juga ada sains di pesantren juga memiliki perguruan tinggi tapi belum bisa menyatu dalam tarikan nafas padahal di islam sendiri ada 800 ayat tentang sains,” ungkapnya.

Pesantren Sains yang rencananya akan menerima jenjang SMP/SMA akan dibuka pada tahun 2023 dan berlokasi di Beroro desa Jembatan Kembar Timur kecamatan Lembar, Kab Lombok Barat.

“Terkait pengoprasian tahun depan kita sudah mulai persiapan-persiapan, lokasinya, termasuk SDMnya makanya kami punya tim guru besar yang memang sudah ahli di bidangnya untuk mempersiapkan SDM tenaga pengajar, SDM pengelola pesantrennya, tidak hanya kami dari alumni semua,”jelasnya. (serbl)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait