ATAMBUA, beritalima.com — Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggandeng Korem 161 Wirasakti dan Kodim 1606 Belu menggelar perdana padi di kelompok tani Desa Naekasa, Kabupaten Belu, Minggu (26/1).
Dalam kegiatan tanam perdana tersebut, hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, Danrem 161 Wirasakti, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, dan kelompok tani Wae Babonotok yang satu penerima bantuan Program Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (PI-KEKDA) oleh KPw BI NTT.
Masyarakat setempat sangat antusias mengikuti kegiatan tanam perdana padi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, mengatakan, kegiatan ini selaras dengan program visi misi pemerintah pusat melalui implementasi Asta Cita untuk mendorong pertahanan keamanan negara melalui swasembada pangan.
“Tanam perdana sebagai wujud kolaborasi masyarakat dengan pemangku kepentingan untuk mewujudkan NTT yang lebih sejahtera di tahun 2025. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di NTT dengan berbagai potensi yang dimiliki, khususnya dalam bidang pertanian, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri”, kata Agus.
Ia mengatakan, sinergi dan kolaborasi dengan masyarakat lokal dalam hal ini petani menjadi salah satu faktor yang mendukung kesuksesan berbagai program kerja yang telah dirumuskan.
Keberlanjutan produktivitas pertanian masyarakat di Kabupaten Belu untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hasil pertanian dari kegiatan tanam bersama ini nantinya akan diserap oleh Dapur Sehat untuk memenuhi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang juga merupakan program kerja Presiden dan Wakil Presiden Indonesia untuk memberikan asupan bergizi dan berkualitas bagi anak-anak sekolah di setiap daerah yang ada di Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Belu.
Sinergi KPw BI NTT dengan TNI yang merupakan pemangku kepentingan untuk mengelola dapur sehat di seluruh Indonesia, dapat memberikan dukungan bagi kelompok tani sehingga produk-produk pertanian yang dihasilkan secara keseluruhan di Kabupaten Belu dapat terserap, dan dimanfaatkan dengan baik untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), tidak terkecuali hasil pertanian dari tanam perdana yang dilaksanakan bersama masyarakat desa Naekasa, Kabupaten Belu.
Dia menambahkan, kelompok tani penerima bantuan berupa satu unit traktor roda empat, satu unit sumur bor, dan satu paket saprotan yakni benih cabe rawit, tomat, dan obat-obatan diharapkan dapat menjadi salah satu stimulus untuk meningkat produktivitas pertanian mereka, sehingga bantuan yang diterima dapat bermanfaat untuk keberlangsungan aktivitas pertanian yang dijalankan. ***