Jakarta, beritalima.com| – Pekerja migran Indonesia (PMI) masih memiliki sejumlah persoalan, salah satunya pentingnya dukungan tim psikologis bagi PMI termasuk keluarganya yang ditinggal dalam waktu lama.
Anggota DPR RI dari Komisi IX soroti hal tersebut, seperti dikatakan Ashabul Kahfi. Ia memberikan beberapa saran terkait dengan perlindungan bagi PMI.
“Pertama perlu perjanjian bilateral dengan negara-negara pengguna, Kedua perlu ada pos atau kalau perlu ada semacam komunitas pekerja migran. Kemudian dukungan psikologis, termasuk bagi keluarga yang kemudian ditinggalkan di kampung halaman,” ujarnya dalam Rapat Kerja Komisi IX dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta (31/10).
Anggota Komisi IX DPR RI lainnya yang juga selebriti dan pegiat di gereja, Nafa Urbach setuju dengan adanya dukungan psikologis bagi PMI. Terlebih seperti diketahui persoalan sering terjadi dan belum juga terselesaikan yakni PMI menjadi korban kekerasan, pelecehan dan penganiayaan.
“Basic saya itu pelayanan di Gereja. Jadi biasanya kami kalau di Gereja itu, kami punya rumah singgah, dimana kita itu pas menangani korban-korban tersebut itu, langsung one on one. Makanya memang kalau, hal-hal seperti demikian terjadi itu tidak bisa kalau tidak ditangani one on one. Makanya tadi saya sangat setuju kalau kata Pak Ashabul Kahfi bilang harus ada rehabilitasi,” papar Nafa.
Sehingga, dukungan psikologis ini juga perlu didukung dengan adanya orang-orang yang mau dan rela hati melayani para korban. Karena dukungan pelindungan dan psikologis ini sangat diperlukan sebagai tanggung jawab bersama untuk membuktikan negara selalu hadir terhadap permasalahan masyarakat termasuk kepada PMI.
Jurnalis: Rendy/Abri