Foto: Ceramah agama, KH Abdul Matin Djawahir, Wakil Rois Syuriah PWNU Jawa Timur di haul mbah Naloyudho, Kamis (19/06/2025)
GRESIK, beritalima.com – Ratusan warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, memadati halaman Masjid Jami’ Baitul Muttaqin sejak Kamis pagi (19/06/2025) dalam rangka peringatan haul Mbah Noloyudho dan para sesepuh desa. Suasana khidmat menyelimuti kegiatan yang diisi dengan tahlil, kirim doa, serta ceramah agama oleh KH Abdul Matin Djawahir, Wakil Rois Syuriah PWNU Jawa Timur.
Peringatan haul ini menjadi agenda tahunan Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberrejo untuk mengenang jasa leluhur sekaligus melestarikan tradisi spiritual yang telah mengakar secara turun-temurun di tengah masyarakat.
Rangkaian acara berlangsung selama tiga hari, dimulai Rabu (18/06/2025) dengan Khotmil Qur’an, dilanjutkan Kamis dengan tahlil dan doa bersama, dan ditutup pada Jumat (20/06/2025) dengan lailatul hadrah Ishari.
Kepala Desa Sumberrejo, Akhmadi, mengungkapkan bahwa haul ini bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan juga momentum mempererat silaturahmi dan memperkuat kerukunan antarwarga.
> “Saya meyakini dengan diadakannya haul ini, warga Sumberrejo memperoleh berkah. Dimudahkan rezekinya oleh Allah dan semakin rukun satu sama lain,” ujar Akhmadi.
Mbah Noloyudho dikenal sebagai leluhur pertama yang menempati wilayah yang kini menjadi Desa Sumberrejo. Ia wafat di Tanah Suci Mekkah saat menunaikan ibadah haji dan dimakamkan di sana. Sebagai bentuk penghormatan, warga setiap tahun menyelenggarakan haul sebagai wujud bakti dan doa.
Dalam ceramahnya, KH Abdul Matin Djawahir menyampaikan bahwa haul bukan hanya untuk mengenang, tetapi juga sarana menumbuhkan spiritualitas masyarakat.
> “Insya Allah majelis seperti ini penuh limpahan rahmat. Mengirim doa kepada Waliullah seperti Mbah Noloyudho mendatangkan keberkahan dan memakmurkan desa,” tuturnya.
Tak hanya doa, panitia juga membagikan sajian makanan dan bingkisan berkat kepada para jamaah yang hadir, menambah kehangatan kebersamaan dalam acara tersebut.(Moh Khoiron)

