PADANG — Rapat yang digelar Ikatan Kekeluargaan Wartawan (IKW) dalam pertemuan bulanan di Kedai Al Hasan GOR H Agus Salim Padang, Sabtu (25/2/2017) berlangsung hangat dan demokratis. Antusiasme masing-masing peserta rapat dalam mencetuskan ide dan gagasan demi kebaikan wadah sosial mereka ke depan, sungguh luar biasa. Pada intinya, IKW yang beranggotakan 45 praktisi media online dan cetak ini, menginginkan, misi sosial yang diemban benar-benar teraplikasi maksimal, baik dalam lingkup internal maupun eksternal.
Ketua IKW, Ecevit Demirel, memaparkan, wadah sosial tersebut lahir dari lubuk hati masing-masing anggota karena adanya rasa saling peduli dan keterikatan emosional, mengingat kesamaan profesi selaku praktisi media dengan segala romantikanya.
“Kami berhimpun di wadah sosial ini tulus ikhlas dari lubuk hati masing-masing. Lebih karena panggilan jiwa dan lebih mengkedepankan hati nurani dalam menggalang rasa persaudaraan,” ujar pemilik sapaan “ede” ini, diamini Sekretaris IKW, Nal Koto.
Lebih lanjut, Korwil Sumatera Media Online www.beritalima.com ini menekankan, IKW fokus bergerak di bidang sosial. Satu di antaranya sebagai kongsi sosial ketika anggotanya mengalami kemalangan atau menderita sakit yang membutuhkan perawatan intensif.
Sekretaris IKW Nal Koto, menambahkan, wadah sosial yang telah berjalan hampir setengah tahun berjalan ini menerapkan kewajiban masing-masing anggotanya untuk beriur dalam nominal yang tidak memberatkan. Hanya Rp20 ribu per bulan. “Bagi kami yang utama adalah rasa kebersamaan dan saling peduli,” tegas Pemred Media Online. www.nusantaranews.net ini.
Ditambahkannya, IKW hadir sebagai wadah pemersatu bagi segenap anggotanya yang berasal dari lembaga pemberitaan berbeda. Rasa senasib sepenanggungan segenap insan seprofesi di dalamnya, menjadikan IKW sebagai wadah yang berpegang teguh pada motto “Indahnya Berbeda dan Bersama”.
“Alhamdulillah masing-masing kami kommit untuk senantiasa bersama, baik dalam keadaan suka maupun duka,” imbuh Nal Koto.
Demi lebih menghidupkan rasa persaudaraan di dalamnya, secara rutin satu bulan sekali IKW menggelar ritual “cabut arisan”. Setelah puas menumpahkan ide-ide brilian pada sesi rapat, arisan dicabut. Sesuai komitmen, si penerima arisan secara otomatis mentraktir minum teman-teman yang hadir, lalu jika berkelapangan ia diperkenankan mengundang segenap keluarga besar IKW untuk bersama-sama bersilaturahmi ke kediamannya. Untuk hal ini, si penerima arisan diberi tenggat waktu selambat lambatnya tiga hari untuk mengkonfirmasi kesediaan atau kesiapannya menjadi “si pangka” acara silaturahmi yang disepakati digelar satu minggu setelah cabut arisan. Jika cabut dan terima arisan digelar Sabtu ini, maka kunjungan silaturahmi keluarga besar IKW ke kediaman si penerima arisan dilaksanakan Sabtu depannya.
Komposisi kepengurusan IKW terdiri dari Ecevit Demirel (ede) selaku Ketua, Nal Koto (Sekretaris), Acil (Bendahara), dibantu Fahmi Tanjung (Wakil Ketua), Micke Samudera (Wakil Sekretaris) dan Yuamran (Wakil Bendahara). Sementara bidang humas diawaki oleh Yuliadi Chandra dan Syafrizal Buya.
Sederet nama yang bertindak selaku Dewan Penasehat IKW, di antaranya Tafrizal Chaniago, Mayor (Purn) TNI Syamsir Burhan dan Yatun, SH.
(taf)