Edukasi Pencegahan KDRT di Hari Ibu Melalui Preview Film Suamiku, Lukaku

  • Whatsapp
Edukasi penegahan KDRT di Hari Ibu melalui preview Film Suamiku, Lukaku (foto: istimewa)

Tangerang Selatan, beritalima.com| – Komunitas OK OCE Ikatan Solusi Bersama (Isoma) Tangerang Selatan merayakan Hari Ibu sekaligus hari jadi pertamanya, dengan mengusung semangat kolaborasi dan edukasi pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Aula Dinas Koperasi Tangerang Selatan, Banten (23/12), sekaligus pemutaran Film Suamiku, Lukaku.

Sebanyak 100 anggota penggerak UMKM yang tergabung dalam OK OCE Isoma Tangerang Selatan hadir dengan mengenakan kebaya, mencerminkan semangat budaya, kebersamaan, dan pemberdayaan perempuan.

Acara ini turut dihadiri jajaran pengurus OK OCE Isoma Tangerang Selatan, pengurus pusat OK OCE Indonesia, Komunitas Perempuan Berkebaya, perwakilan SinemArt, Women’s Crisis Center (WCC) Puantara, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.

Ketua OK OCE Isoma Tangerang Selatan Elvi Farhani menyatakan, “sebagai ibu, istri, dan penggerak UMKM, kita harus mampu menjaga keharmonisan keluarga, menjadi teladan di lingkungan, serta terus belajar, berkolaborasi dan berdaya saing dalam meningkatkan ekonomi keluarga.”

Dihadirkannya preview film, yang menjadi pengantar diskusi bertema “Kenali KDRT dan Pencegahannya Melalui Film Suamiku, Lukaku”, menjadi ruang refleksi sekaligus edukasi mengenai berbagai bentuk KDRT.

Melalui pendekatan budaya dan sinema, Komunitas Perempuan Berkebaya menggandeng SinemArt, Tarantella Pictures, The Big Pictures, serta WCC Puantara untuk mengajak masyarakat lebih peka dan berani menyuarakan penolakan terhadap KDRT dan kali ini juga menggandeng OKE OC Isoma Tangerang Selatan.

Sinematografer film Suamiku, Lukaku Angela Rikarastu menyampaikan, film tersebut dijadwalkan tayang pada April 2026 bertepatan dengan Hari Kartini. Ia menekankan film ini layak ditonton, karena mengedepankan nilai edukasi. “Film ini bukan tentang eksploitasi kekerasan atau seksualitas, tetapi tentang realitas yang terjadi di masyarakat dan pentingnya edukasi,” jelas Angela.

Film Suamiku, Lukaku menggambarkan beragam bentuk KDRT, mulai dari kekerasan fisik, psikis, penelantaran ekonomi, kriminal hingga kekerasan seksual dalam rumah tangga. Film ini diharapkan dapat membuka kesadaran publik, terhadap kompleksitas dan urgensi isu tersebut.

Moderator diskusi yang juga Ketua Komunitas Perempuan Berkebaya, Lia Nathalia menggarisbwahi, “dengan pendekatan inklusif dan kolaboratif, Komunitas perempuan dan UMKM dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan ruang yang aman dan berdaya, baik di dalam rumah tangga maupun lingkungan.”

Jurnalis: rendy/abri

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait