Effendi Simbolon: Untuk Menang Pilpres 2019, Jokowi Harus ‘Blusukan’

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Menurunnya populeritas calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin (Jokowi-Amin) dari Prabowo-Sandi seperti dilansir Litbang Kompas jelang pemilu serentak 17 April mendatang karena kesalahan pengelolaan atau cara kampanye tim kampanye kubu petahan

Penilaian tersebut disampaikan politisi senior PDIP, Effendi Simbolon kepada awak media di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/3) menanggapi hasil Litbang Kompas tersebut.

“Pak Jokowi terlalu banyak mengikuti acara seremonial. Padahal kalau ingin menang, Jokowi harus mengembalikan cara kampanye seperti pada Pilkada DKI dan Pilpres 2014 lalu, yakni blusukan,” jelas anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Wakil rakyat dari Dapil III Provinsi DKI Jakarta ini melihat cara kerja tim kampenye Jokowi-Ma’ruf belum efektif. Mereka dilihat hanya efektif dipermukaan karena terlalu banyak acara deklarasi, bersentuhan dengan masyarakat secara langsung sangat.

Dikatakan, Pak Jokowi terlalu banyak dikendalikan ‘Tim Skoci’ yang mengatur protokoler dan agenda kampanye yakni banyak menghadiri acara-acara deklarasi.

“Sudah, tingggalkan saja acara deklarasi dan para caleg tidak efektif itu. Sekarang efektif 20 hari lagi. Jokowi harus blusukan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat,” kata dia.

Dia juga berharap agar Jokowi mengefektifkan ‘Tim Kapal Besar’ yang ada seperti PDIP untuk bekerja secara maksimal dalam 20 hari ini.
“Gunakan kapal besar seperti partai. Jadikan, PDI sebagai kapal besar, dan jangan mengandalkan ‘Tim Skoci’. Kata pamungkasnya adalah Jokowi blusukan,” tambah dia.

Dia melihat Jokowi seperti kehilangan figur. Padahal, Jokowi memiliki ciri khas yang telah memenangkannya pada Pilkada DKI lalu dan Pilpres 2014. Upaya untuk mengubah citra Jokowi, melalui acara seremonial justru malahan menggerus popuritasnya.

“Di kubu sebelah, trennya naik, sementara di kita malahan turun. Ini harus. Prabowo itu tidak bisa diatur, sering berbuat kesalahan, tapi kok naik terus. Kembalikan Jokowi seperti Satria Pingit,” kata dia.

Paling tidak, kata Effendi, dalam 20 hari ini Jokowi mengektifkan kampanyenya melalui blusukan di Jawa Barat dan DKI. Jika perlu masuk gorong-gorong lagi seperti dulu dan tinggalkan acara-acara yang bersifat seremonial.

“Masyarakat meridukan Jokowi seperti dulu, apa adanya, tidak diatur-atur. Saya masih optimis, kalau Pak Jokowi mau kembali blusukan serta bersentuhan langsung dengan masyarakat akan memenangi Pilpres,” cetusnya lagi.

Ditambahkan, dengan blusukan Jokowi bisa mendengar secara langsung permasalahan dan keluhan yang dihadapi masyarakat. Keluhan tersebut nantinya akan dicarikan solusi untuk diatasi pada masa periode kedua kepimpinannya. (akhir)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *