SURABAYA – Aplikasi SKOLA adalah platform teknologi untuk mendukung pendidikan di Indonesia. Dengan menggunakan teknologi aplikasi berbasis web dan apps, SKOLA dapat terintegrasi dengan seluruh kegiatan yang ada disekolah.
Pada akhir agustus 2019 ini, SMA Labschool UNESA mulai menyongsong revolusi industri 4.0 dengan mengimplementasikan aplikasi ini. Salah satu fiturnya yang membantu mereka, yaitu Skola Kantin yang memudahkan para siswa untuk memesan makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan yang pasti asupan gizi siswa dapat terpenuhi.
“Karena makanan dijamin fresh, sehat dan bebas dari 6P (pewarna, pemanis, pengenyal, pengawet , penyedap dan plastik, tidak ada lagi sampah plastik yang menumpuk dan sulit terurai). Lebih sehat, efektif dan efisien untuk diterapkan disekolah,” ucap Kepala Sekolah SMA Labschool Unesa Dewi Purwanti pada keterangan tertulisnya. Jumat, (30/8/2019).
Dewi mengungkapkan, begitu besar antusias, rasa happy dan bangga peserta didik SMA Labschool UNESA menyambut program ini. Sesuatu hal baru yang dapat memenuhi kebutuhan mereka disekolah.
Mereka tidak perlu antri dan berdesakan lagi dikantin sekolah, tidak khawatir dengan uang saku yang ketinggalan karena didalam aplikasi sudah ada dompet elektronik yang bisa digunakan sewaktu-waktu. Apalagi aplikasi ini sangat sesuai dengan mata pelajaran kewirausahaan yang berkembang menjadi industri kreatif.
“Karena selain peserta didik, bisa menikmati menu makanan yang sehat mereka juga bisa menggunakan aplikasi ini sebagai media pembelajaran dan praktik langsung untuk bisa berwirausaha sejak dini,” lanjutnya.
Selain itu, banyak sekali manfaat aplikasi ini bagi sekolah, karena selain fitur skola kantin, di dalam aplikasi ini terdapat fitur skolamart yaitu untuk ekoperasi, skola pay (dompet elektronik) dan skola SIMS (Sistem Informasi Manajemen Sekolah).
“Dan juga dapat meningkatkan pendapatan koperasi, ribuan produk tersedia tanpa koperasi harus stock, sistem pembayaran non tunai, bebas biaya dan bebas resiko.
Program ini telah didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain itu, aplikasi ini dapat diintegrasikan dengan beberapa program pemerintah seperti :
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan – Kartu Indonesia Pintar;
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Gerakan Nasional Percepatan Gizi;
3. Kementerian Kesehatan dan Kelautan – Gerakan Gemar Makan Ikan;
4. Bank Indonesia – Gerakan Nasional Non Tunai; dan
5. Usaha Kesehatan Sekolah.
“Sukses selalu untuk SMA Labschool Unesa!!” pungkas Dewi. (ari)