GRESIK, beritalima.com— Dari film pendek, musik jazz, kriya damar kurung hingga minuman khas Gresik, para pelaku ekonomi kreatif Gresik membuktikan bahwa karya budaya mampu melampaui panggung lokal.
Kreativitas tersebut tidak hanya menguatkan identitas daerah, tetapi juga menjadi kekuatan ekonomi yang membawa nama Gresik ke tingkat nasional hingga internasional.
Semangat tersebut mengemuka dalam kegiatan “Dari Ide Kreatif Menuju Berita Inspiratif” yang digelar di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Gresik, Jumat (19/12).
Kegiatan ini mempertemukan pelaku ekonomi kreatif, insan media, serta pemangku kepentingan dalam satu ruang kolaborasi untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Gresik.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak semata bertumpu pada infrastruktur fisik. Menurutnya, budaya dan ekonomi kreatif justru menjadi fondasi penting dalam membangun identitas, daya saing, sekaligus kesejahteraan masyarakat.
“Membangun suatu daerah tidak hanya melalui infrastruktur. Hari ini kita bisa melihat bahwa masyarakat Gresik juga luar biasa dalam membangun daerahnya lewat budaya dan ekonomi kreatif,” ungkapnya.
Bupati Yani menekankan bahwa pengembangan ekonomi kreatif tidak boleh berhenti pada kegiatan seremonial. Ke depan, sektor ini diharapkan menjadi program kerja berkelanjutan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Ia juga mengapresiasi kontribusi para seniman, budayawan, musisi, hingga pelaku UMKM kreatif yang selama ini aktif mengharumkan nama Kabupaten Gresik melalui karya dan inovasi.
Dirinya menegaskan Pemerintah Kabupaten Gresik akan terus bersinergi dengan berbagai pihak, khususnya melalui Disparekrafbudpora, dalam mendampingi para pelaku ekonomi kreatif agar budaya lokal tetap lestari hingga generasi penerus. “Karena kemajuan suatu daerah selalu dimulai dari akar budayanya,” tegasnya.
Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif menambahkan, pengembangan ekonomi kreatif diharapkan mampu berkontribusi dalam menurunkan angka pengangguran terbuka dan kemiskinan di Kabupaten Gresik. Ia mengapresiasi peran pelaku ekonomi kreatif yang telah memberi dampak nyata bagi masyarakat.
“Ini adalah bentuk dukungan masyarakat dalam membangun daerah. Para pelaku ekonomi kreatif berkontribusi langsung dan menjadi bagian penting dari pembangunan Gresik,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Nila Yani Hardiyanti menyoroti penguatan ekonomi kreatif dari sisi legislasi dan kebijakan nasional. Ia menyampaikan bahwa negara saat ini tengah memperkuat perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) bagi para pelaku kreatif. Selain itu, Komisi VII DPR RI juga mendorong hadirnya program KUR Ekraf sebagai akses pembiayaan agar pelaku ekonomi kreatif dapat mengembangkan usaha secara berkelanjutan.
Kegiatan ini turut diisi sesi sharing success story dari sejumlah tokoh ekonomi kreatif Gresik. Irfan dari Gresik Movie membagikan pengalaman memproduksi film pendek bertema identitas budaya Gresik yang telah diputar di Australia dan Cannes, Prancis. Najih dari Legend Tren menceritakan perjalanan minuman khas Gresik yang berhasil menembus pasar internasional.
Selain itu, Anhar dari Damar Kurung Gresik mengisahkan upayanya melestarikan warisan budaya damar kurung hingga karyanya tampil di pameran internasional dan menjadi ilustrasi kemasan produk nasional.
Andrew Nababan dari Jazz in Gresik juga berbagi cerita tentang upaya mempopulerkan musik jazz agar dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat, baik di panggung besar maupun ruang publik.
Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Gresik menyerahkan piagam penghargaan kepada 26 pelaku ekonomi kreatif Kabupaten Gresik dari berbagai subsektor. Penghargaan tersebut menjadi pengakuan atas dedikasi mereka dalam menjaga identitas budaya sekaligus menggerakkan roda ekonomi daerah.
Jurnalis: Moh Khoiron








