SURABAYA, beritalima.com – Kongres XIX Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) sedianya akan digelar pada 14-17 Desember 2018 di Jawa Barat. Isu utama sekaligus tantangan yang harus dijawab oleh Calon Ketua Pengurus Pusat (PP) IPNU adalah visi ekonomi kreatif untuk generasi millennial.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa Timur, Choirul Mubtadiin, mengatakan, segmentasi dan bidang garap IPNU adalah generasi millennial yang di dalamnya terdapat unsur santri dan pelajar. Sesuai tantangan era revolusi industri 4.0, ekonomi kreatif menjadi tema paling menarik para millennial.
“Survei terakhir kami melalui Student Research Center (SRC) IPNU Jatim pada Februari lalu tentang topik atau isu yang paling diminati generasi milennial menempatkan ekonomi di urutan pertama, yakni sebesar 18,26 %,” kata Ketua IPNU Jatim yang akrab disapa Di’in, Jumat (23/11/2018).
Setelah ekonomi, lanjutnya, topik politik mendapat 17,72 %, pendidikan sebanyak 15.91%, teknologi 15.19%, agama 12.84 %, sosial 12.66%, dan terakhir budaya 7.41%.
Survei ini juga mencatat tingkat ketertarikan generasi millennial pada topik-topik tersebut. Hasilnya, topik ekonomi kreatif tetap menjadi pilihan pertama. Sebanyak 26,40 % respoden menyatakan sangat tertarik, 53,71 % menyatakan tertarik, 17.72 % kurang tertarik, dan 2,17 % tidak tertarik.
Berdasarkan hasil survei tersebut, jelas Diin, calon Ketua PP IPNU setidaknya harus memiliki konsep komprehensif mengenai program ekonomi kreatif. Hal ini menjadi bukti kesiapan memimpin IPNU yang selama ini dikenal sebagai organisasi pelajar terbesar di Indonesia.
Tentu tidak hanya sebatas program instan dan sederhana, perlu dimunculkan strategi khusus mulai pembibitan, pendampingan, pengembangan hingga pada tahap pemasaran.
“Ketika kami turun ke daerah-daerah banyak sekali rekan-rekan yang sudah memiliki usaha namun mengalami banyak kendala sehingga sulit berkembang,” terangnya.
Pasca Student Annual Meeting (SAM) yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan Konferwil ke-22 Agustus lalu, SRC telah memetakan wirausaha potensial di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Hal penting yang menjadi catatan dalam pemetaan tersebut adalah kendala pemasaran yang belum optimal.
“Salah satu fokus kami ke depan adalah fasilitasi dan pendampingan. Kerjasama dengan star up berbasis e-commers seperti Bukalapak, Tokopedia dan Lazada perlu dilakukan agar produk rekan-rekan bisa dijangkau secara luas,” tandasnya.
Sebagai informasi, survei SRC IPNU Jatim mengenai tingkat ketertarikan dan topik paling diminati generasi millennial dilakukan pada 22-27 Februari 2018. Sebanyak 553 responden dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur mengisi kuesioner online tersebut.
Tercatat, 60,94 % responden laki-laki dan 39,06 % responden perempuan yang mengisi kolom survei. Survei ini mengambil responden umur 17 tahun hingga 37 tahun. (Gan/Luk).