Ekskavasi Sendang Tundung Medioen Dimulai, Ahli Arkeolog: Menghidupkan Mata Air Dulu

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto, Jawa Timur, Pemerintah Kota Madiun, melalui Dinas Kebudayaan, Pariwitasa, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), melakukan ekskavasi Sendang Tundung Medieon di Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, Selasa 14 September 2021, pagi.

Namun karena alat berat baru datang Rabu (15/9), sementara dilakukan secara manual, dengan mempekerjakan beberapa warga setempat.

Menurut salah satu anggota tim ahli arkeolog dari BPCB Trowulan, Andi Mohammad Said, pihaknya mau mencari mata air dulu di tempat ini. Karena disebut sebut, Sendang Tundung Medioen mempunyai mata air yang besar sebelum dibangun.

“Kalau ini bicara arkeologi, tidak ada di permukaan. Karena itu kita gunakan alat berat. Tujuannya menghidupkan sumber atau mata air dulu. Bentuknya nanti, tinggal masyarakat maunya seperti apa,” terang Andi.

Menurutnya lagi, pihaknya belum berani menyebut Sendang Tundung Medioen sebagai situs. Alasannya, tidak ada gejala arkeologi.

“Kita tidak (belum) menyebutnya situs karena tidak ada gejala arkeologi. Sementara kita mengembalikan kondisi semula seperti sebelum dibangun,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, selain mencari mata air, ekskavasi ini untuk mencari benda benda yang ada di Sendang Tundung Medioen yang diduga sebagai cagar budaya.

Menurut Kabid Kebudayaan, Heny Rahayu, SE, melalui Kasi Cagar Budaya, Disbudparpora Kota Madiun, Sumiati, SH, ekskavasi ini untuk mencari benda benda yang ada di Sendang Tundung Medioen yang diduga sebagai cagar budaya.

“Mungkin ada strukturnya, atau ada batu batu yang berbau peninggalan. Karena kita awam, makanya kita mendatangkan tim ahli dari BPCB Trowulan,” terang Kabid Kebudayaan, Heny Rahayu, SE, melalui Kasi Cagar Budaya, Disbudparpora Kota Madiun, Sumiati, SH, Senin 13 September 2021, malam.

Bahkan, lanjutnya, ekskavasi juga akan dilakukan di sebuah situs yang ada di Jalan Setinggil Kelurahan Demangan dan Makam Patih Gringsing, yang juga di Jalan Setinggil.

Ekskavasi Sendang Tundung Medioen, dilakukan karena tempat tersebut merupakan kawasan cagar budaya kota/kabupaten.

“Jadi ini bukan pemugaran, tapi baru ekskavasi,” sambung Heny Rayahu, SE.

Sebelum memulai ekskavasi, pihak Disbudparpora Kota Madiun menggelar doa bersama dengan protokol kesehatan yang ketat, Senin 13 September 2021, malam.

Doa bersama ini bertujuan agar selama proses ekskavasi, berjalan lancar.

Sebelumnya, Senin Minggu. (12/9) malam, kalangan spiritualis dan beberapa warga juga menggelar selamatan dan doa bersama di tempat yang sama. Tujuannya sama, yakni agar selama proses ekskavasi berjalan lancar.

Untuk diketahui, BPCB Trowulan di Mojokerto, Jawa Timur, merupakan sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Kebudayaan, yang bernaung dibawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (Dibyo).

Ket. Foto: Andi M. Said (kiri), Sumiati, SH (tengah), Heny Rahayu, SE (kanan) atas.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait